Kota Bogor
Tekan Angka Kemiskinan, Pemkot Bogor Alokasikan 7 Persen Anggaran Bagi Masyarakat Pra Sejahtera
Tekan Angka Kemiskinan, Pemkot Bogor Alokasikan 7 Persen Anggaran Bagi Masyarakat Pra Sejahtera
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Kemudian, di 2022 bertambah jadi 17 kota/kabupaten. Kota Bogor tidak termasuk daerah yang masuk daerah angka kemiskinan ekstrim.
"Kemudian, kalau kita lihat data saat ini terlihat bahwa Jawa Barat yang paling kuning pada tahun 2021 adalah termasuk ke dalam angka 16 provinsi terendah angka kemiskinannya cukup tinggi. 2022 Jawa Barat masih cukup tinggi bahkan tadi ada 17 wilayah," jelasnya.
Jika dilihat grafik dari persentase dan jumlah kemiskinan Kota Bogor sejak 2014 sampai 2021, sejak tahun 2014 hingga 2019 itu selalu menurun. Bahkan di 2014, angka kemiskinan Kota Bogor 7,74 persen, di 2019 turun jadi 5,70 persen.
Namun demikian, pada saat Covid-19 di 2020 dan 2021, dimana akses terkait dengan pekerjaan, akses terkait dengan usaha, hingga terdapat pembatasan-pembatasan akhirnya berpengaruh terhadap angka kemiskinan. Dari studi yang dilakukan, yang paling terdampak adalah sektor non formal.
"Oleh karena itu, maka kita lihat di 2019 ke 2020 ada kenaikan 1,1 persen kemiskinan. Dan 2021 kita belum rocevery. Mudah-mudahan di 2022 ini dengan kondisi yang ada kita recovery dan akan mempengaruhi penurunan angka kemiskinan. Kita ingin angka kemiskinan itu memang dibawah 5 persen dari yang ada saat ini sebesar 7,24 persen," ucapnya.
Dalam Rakor TKPK Kota Bogor ini diikuti sebanyak kurang lebih 80 peserta. Yang terdiri dari perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bogor, TP PKK Kota Bogor, Akademisi, Badan/Lembaga/Instansi Swasta, dan Pemangku Kepentingan/Stakeholder Penanggulangan Kemiskinan di Kota Bogor.