Universitas Indonesia
Hadir di Hakteknas Ke-27, Bus Listrik Merah Putih Universitas Indonesia Diapresiasi Nadiem Makarim
Hadir di Puncak Peringatan Hakteknas Ke-27, Bus Listrik Merah Putih Universitas Indonesia Diapresiasi Nadiem Makarim
Menurut Nadiem, ada tiga kata yang erat kaitannya dengan teknologi, yaitu keberanian, kolaborasi, dan kerja nyata.
Keberanian artinya berani mencoba dan mengambil risiko untuk melahirkan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat.
Kedua, kolaborasi, karena di balik semua pekerjaan Kemendikbudristek, ada organisasi dan individu lain yang ikut berkontribusi. Selanjutnya, kerja nyata.
Di dunia teknologi seseorang tidak bisa memamerkan hasil usaha tanpa data.
Teknologi harus berdaya guna untuk disebut berhasil.
“Untuk mencapai kesuksesan dalam pemanfaatan teknologi, strateginya adalah bagaimana kita mencocokkan jagoan di kampus dengan perusahaan yang memiliki project. Peran pemerintah yang paling efektif dalam hal ini adalah mengalokasikan anggaran untuk membuka kreativitas dan power setiap institusi, teknologi, dan engineer di seluruh Indonesia," ungkap Nadiem.
"Teknologi jika tidak ada yang menggunakan dan menanfaatkannya, tidak ada gunanya sama sekali. Cara kita mengukur kesuksesan dari teknologi adalah turun langsung ke lapangan, lihat teknologi itu digunakan untuk apa, dan bagaimana reaksi serta respons penggunanya,” paparnya.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., menyebutkan, selama pandemi, masyarakat akhirnya menyadari dan merasakan teknologi menjadi enabler.
Alasannya karena memungkinkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tadinya tidak terbayang.
Teknologi juga menjadi empower karena memberdayakan seseorang.
Selain itu, teknologi menjadi transformer karena mentransformasikan peserta didik, guru, dan dosen untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Menurut Prof. Nizam, pemanfaatan teknologi ini harus diiringi dengan keinginan menjadi bagian dari pencipta teknologi.