Bela Anies, Komisi E DPRD DKI Jakarta Ungkap Perubahan Nomenklatur Rumah Sakit Dilakukan Sejak Lama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Komisi E DPRD DKI Jakarta mengungkap rencana penjenamaan rumah sehat sudah dirancang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pengawas pemerintah daerah bidang kesejahteraan rakyat (kesra) itu menyebut, wacana itu sudah ada sebelum pandemi Covid-19 pada Maret 2020 lalu.

“Ini memang sudah dipelajari dari sebelum Covid-19, tapi karena Covid-19 ini tertunda. Jjadi, saya melihat ini bukan sesuatu yang dadakan, ini sudah terancang cuma karena masalah waktu saja,” kata Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria pada Sabtu (6/8/2022).

Iman mengaku tidak mempersoalkan kebijakan Anies yang mengubah nama rumah sakit menjadi rumah sehat. Asalkan Pemprov DKI Jakarta tetap meningkatkan fasilitas dan layanan kesehatan bagi masyarakat Ibu Kota.

“Pelayanan lebih baik lagi, itu yang terpenting sehingga dengan berubah nama jadi rumah sehat itu ya masyarakat jadi nggak takut ke sana. Unsur psikologisnya di sana, secara keseluruhan oke saja,” ujar Iman dari Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta ini.

Iman berharap, masyarakat tidak melihat dari perubahan nama ini menjadi sesuatu hal yang politis. Namun perubahan nama dilakukan agar memberikan kesan dan aura positif bagi masyarakat, terutama yang berobat.

“Sekali lagi, saya hanya memberi catatan untuk meningkatkan service, tingkatkan pelayanan sehingga masyarakat melihat perubahan ini bermakna, bukan berbau politis,” ucapnya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta dan Pencanangan Bulan Imunisasi, Rabu (3/8/2022). Acara tersebut diadakan di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

“Pada hari ini Rabu, 3 Agustus 2022, penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta secara resmi dicanangkan,” kata Anies.