Kriminalitas
Kak Seto Soroti Kasus 4 Bocah Laki-laki yang Dicabuli Tukang Bubur di Tangerang
Kak Seto menilai kejadian yang menimpa bocah di bawah umur itu, memiliki dampak panjang, khususnya kondisi mental dan psikologis.
Laporan Wartawan WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Kasus pencabulan yang dialami empat bocah laki-laki di Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, mendapat perhatian dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi.
Pria yang kerap disapa Kak Seto tersebut menilai kejadian yang menimpa bocah di bawah umur itu, memiliki dampak panjang, khususnya kondisi mental dan psikologis.
"Pastinya korban kasus kekerasan seksual akan mengalami suatu trauma, yang kedua gangguan pada kejiwaannya," ujar Seto Mulyadi, Rabu (6/7/2022).
"Bila tak mendapat pendampingan maka, ada potensi bagi anak tersebut bisa-bisa dia meniru pelaku," imbuhnya.
Kemudian Kak Seto menerangkan, perangkat dari Pemerintah Kota Tangerang waji memberikan pengawasan, guna menghindari terulangnya kembali terjadinya hal itu.

Pasalnya, kejadian yang dialami sang anak akan memiliki dampak jangka panjang dan dapat menimbulkan ketergantungan.
"Artinya dalam kasus ini jangan terlalu sibuk hanya memikir pelakunya, harus dihukum apa, tapi psikologi korban jangan sampai dilupakan," kata dia.
"Contohnya di Tangerang Selatan, itu ada instruksi semua RT sudah dilengkapi dengan satu seksi lagi, yaitu seksi perlindungan anak. Sehingga Warga ikut memantau termasuk mencegah dengan melakukan kontrol," terang Kak Seto.
Sebelumnya diberitakan, Ahmad Fauzi, tukang bubur di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, diringkus oleh unit PPA Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota, pada Kamis (30/6/2022) lalu.
Ahmad Fauzi ditangkap sebagai tersangka pencabulan terhadap empat orang bocah di bawah umur, salah seorang diantaranya ialah AF (7).

Menanggapi hal tersebut, orangtua AF (7) Hamdalah mengharapkan, tersangka tersebut mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya tersebut.
Pasalnya putera kecilnya tersebut kini mengalami trauma, akibat perlakuan kekerasan yang diterimanya itu.
"Iya anak saya yang jadi korban dari Ahmad Fauzi atas perlakuan tidak pantasnya itu, sekarang jadi cenderung berdiam diri," kata Hamdalah saat diwawancarai Wartakotalive.com, Senin (4/7/2022) lalu.
"Anak saya ini juga pernah mimpi atau mengigau hal-hal yang tidak pantas untuk anak seumur dia," imbuhnya.