Idul Adha

Cara Hasilkan Hewan Ternak Berkualitas Petani Sapi Bima, Dilepas di Gunung Berbulan-Bulan

dilepas bebaskan secara liar di gunung jadi cara petani Bima merawat sapi-sapi ternaknya sebelum dikirim untuk dijual dalam perayaan Idul Adha

TribunnewsDepok.com/Vini Rizki Amelia
pedagang sapi Bima, Furkan Sangiang (32) beberkan ciri-ciri hewan kurban yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) saat ditemui TribunnewsDepok.com dalam program Depok Hari Ini, di Grand Depok City, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (24/6/2022). Petani sapi Bima punya cara tersendiri hasilkan sapi kurban berkualitas 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKMAJAYA - Para petani sapi di Bima memiliki cara tersendiri dalam merawat hewan ternaknya, perawatan dilakukan demi menghasilkan sapi berkualitas baik secara berat tubuh maupun tekstur dagingnya.

Dilepas liarkan di gunung yang ada di wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi cara para petani sapi di Bima dalam menghasilkan hewan kurban yang berkualitas.

Hal ini diungkapkan salah seorang pedagang sapi Bima, Furkan Sangiang (32) yang menjajakan sapi kurban di Grand Depok City, Sukmajaya, Kota Depok.

Furkan mengatakan, membebas liarkan sapi Bima menjadikan kualitas sapi kurban ini berbeda dengan sapi-sapi jenis lain atau dari daerah lain.

 

Simak video terkait berikut ini:

 

“Bedanya sapi Bima dengan sapi lain karena kami membebaskan sapi itu ke gunung, mereka cari makan sendiri dan makan-makanan alami yang ada di gunung,” tutur Furkan saat berbincang dengan TribunnewsDepok.com dalam program Depok Hari Ini di Grand Depok City, Sukmajaya, Kota Depok, Jumat (24/6/2022).

Cara tersebut dikatakan Furkan menjadi salah satu penyebab berat tubuh serta tekstur daging sapi Bima berbeda dengan sapi lainnya.

Ketika disembelih, lanjut Furkan, daging sapi Bima juga menunjukkan perbedaannya dengan sapi lainnya.

“Karena makanannya makanan alami itu, bobot tubuhnya berbeda, dagingnya lebih padat dan tulangnya sedikit,” kata Furkan.

Baca juga: Pedagang Sapi Bima di Depok Jelaskan Ciri-Ciri Penyakit Mulut dan Kaki

Warna pun turut menjadikan sapi Bima memiliki ciri khas tersendiri yakni berwarna cokelat kemerahan bersanding dengan warna putih.

Memang diakui Furkan ciri warna sapi ini memang mirip dengan sapi Bali. Namun bobot tubuh dan postur sapi Bima tampak lebih besar.

“Kalau sapi Jawa kan warnanya hitam, kalau Bali hampir (warnanya dengan sapi Bima) sama tapi yaitu bedanya dari bentuk tubuhnya,” aku Furkan.

Pelepasan liaran itu pun bukan sekedar hitungan jam dalam sehari melainkan berbulan-bulan dan tak di jemput untuk Kembali ke kendang bila sore tiba.

Baca juga: Sapi Bali Jadi Pilihan Favorit Warga untuk Kurban Idul Adha, Ini Keunggulannya

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved