Kota Bogor
Bima Arya Minta Masyarakat Tidak Memberi Makan Rusa di Istana Bogor, Cegah Penyakit Mulut dan Kuku
Bima Arya akan berkordinasi dengan Satpol-PP untuk mengawasi pengunjung disekitar Istana Bogor dan melarang memberi makan rusa di Istana Bogor.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor akan berupaya untuk melakukan pengawasan pengunjung yang sering memberi makan kepada hewan rusa di Istana Bogor.
Tujuannya adalah untuk mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Bogor, Jawa Barat.
"Alhamdulillah untuk semua kondisinya baik untuk rusa di Istana, selanjutnya kami pastikan terus seperti ini, yang penting tidak menular ke manusia, itu yang paling utama," ucap Walikota Bogor, Bima Arya.
Bima Arya menuturkan bahwa nantinya akan berkordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) untuk mengawasi pengunjung disekitar Istana Bogor.
Baca juga: Cegah Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Pemkot Bogor Bakal Gelar Uji Klinis Rusa di Istana Bogor
"Nanti kita akan kordinasi untuk hari Sabtu- Minggu kami dengan Pol PP untuk mengawasi, agar masyarakat tidak memberi makan rusa di istana. Karena pada hari tersebut selalu ramai," ucap Wali Kota Bima Arya saat ditemui di RPH Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat.
Bima Arya kembali menjelaskan bahwa langkah ini harus diambil pasalnya dalam kasus PMK manusia bisa menjadi carier pembawa virus PMK kepada hewan.
"Diminta untuk tidak berinteraksi dulu dengan memberi makan atau semacamnya. Karena kan carier nya manusia. Jadi, kalau pulang ke rumah dan berinteraksi dengan hewan ternak, itu bisa terkena," ucap Bima Arya.
Bima Arya pun mengaku, akan terus memaksimalkan koordinasi supaya hal ini bisa terlaksana sebagaimana mestinya.
Baca juga: Bercengkerama dengan Rusa di Istana Bogor, Jadi Pilihan Ayu dan Kedua Anaknya Habiskan Liburan
"Semua kondisinya baik. Kami pastikan terus lakukan monitoringn dalam hal ini," ucapnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor memberikan himbauan kepada warga atau pengunjung yang biasanya menghabiskan waktu berlibur di sekitar Istana Bogor untuk tidak memberi makan Rusa di kawasan tersebut.
Antisipasi itu, diakui Kepala DKPP, Anas S Rasmana, sama dengan yang sudah dilakukan semenjak ditemukannya sapi yang mengalami gejala PMK seperti suhu panas yang tinggi di tubuh hewan, kini hewan kurban pun tidak diizinkan masuk ke Istana Bogor.
"Kalau pun harus mengunjungi kandang sapi, intinya harus steril dengan menggunakan APD dan saat masuk ke Istana Bogor harus bersih," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan Pasca ditemukannya tujuh ekor sapi yang positif terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal melakukan uji klinis terhadap seluruh rusa di Istana Bogor.
Langkah tersebut diugkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor, Anas S Rasmana guna mencegah penyebaran PMK.
"Kita sudah melakukan pertemuan dengan bagian protokol Istana, sudah sepakat untuk mengecek rusa secara klinis, kalau diizinkan oleh pihak Istana kita akan cek kesehatannya," kata Anas S Rasmana pada Senin (13/6/2022).
Bersamaan dengan hal tersebut, tambah Anas, ada sejumlah hal yang harus diantisipasi pihak Istana Bogor terkait penyebaran PMK.
Antisipasi itu, diakui Anas, hampir sama dengan yang sudah dilakukan semenjak ditemukannya sapi yang mengalami gejala PMK, seperti suhu panas yang tinggi di tubuh hewan, kini hewan kurban pun tidak diizinkan masuk ke Istana Bogor.
"Kalau pun harus mengunjungi kandang sapi, intinya harus steril dengan menggunakan APD dan saat masuk ke Istana Bogor harus bersih," ungkapnya.
Baca juga: Geger Penemuan Mayat Pria di Belakang Pasar TU Kemang, Polisi Dalami Penyebab Kematian Korban
Baca juga: Ikut Salati Jenazah Eril Bersama Suaminya, Ridwan Kamil, Atalia: Terima Kasih Pak Ganjar-Bu Khofifah
Tak Perlu Khawatir Berkurban
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim imbau masyarakat Kota Bogor untuk tidak takut berkurban pada saat Idul Adha 2022.
Bukan tanpa sebab, imbauan tersebut menyusul seiring adanya kasus temuan positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada tujuh ekor sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor.
"Kepada masyarakat kota bogor agar tidak perlu adanya ketakutan yang berlebihan. Jadi, hewan kurban yang istilahnya kalaupun terjangkit menurut informasi tidak berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Dedie saat ditanyai soal PMK Kota Bogor.
Himbauan ini pun, lebih lanjut Dedie menambahkan, harus terus diikuti dengan pemahaman terhadap PMK ini.
Salah satu yang harus terus diingat, kata Dedie, yakni soal kesehatan baik kesehatan untuk hewan dan manusia.
"Tetapi, tentu kita ingin hewan ini betul-betul hewan yang sehat. Sehat buat manusia dan sehat untuk hewan lain," ungkap Dedie.
(M33)