Berita Nasional
Hore, Tarif Rp750.000 Candi Borobudur Dibatalkan, Sandiaga Uno: Peningkatan Kunjungan Bangkitkan UKM
Tarif Rp 750.000 Naik Ke Atas Candi Borobudur Dibatalkan, Sandiaga Uno Berharap Bangkitkan UMKM dan Ciptakan Lapangan Kerja
Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
"Saat Waisak juga kita melihat bahwa seluruh kehidupan di destinasi super prioritas Borobudur ini kembali menggeliat, banyak terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," tuturnya.
Pihaknya nanti juga akan memastikan zona eco tourism, glamping, yakni di sisi badan otorita Borobudur di luar zona satu dan dua akan disiapkan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik, bus listrik, cable car. Hal ini kata Sandiaga demi mewujudkan keberlanjutan dan ekonomi hijau serta Balkondes disiapkan sehingga ekonomi kreatif setempat bisa ditingkatkan penjualannya.
"Dengan selesainya pembangunan infrastruktur diharapkan Borobudur bisa menarik 5-10 juta diawalnya sampai 20 juta pengunjung. Karena itu tentunya kita pastikan bahwa sistem pengelolaan wisatawan ini diprioritaskan," kata Sandiaga Uno.
Dengan keputusan Presiden untuk membatalkan harga masuk Borobudur khusus untuk menaiki Candi Borobudur ini tidak ada perubahan harga tetap Rp 50 ribu. Dan untuk yang akan menaiki ke atas Candi Borobudur sedang dikaji itu sekitar 1.200 dan tentunya nanti akan diberikan akses untuk tamu negara, wisata berbasis spiritual, wisata green tourism, wisata edukasi dan penelitian.
"Harapannya kolaborasi lingkungan Kementerian dan Lembaga berpihak kepada masyarakat. Saya menyambut baik keputusan ini dan kami siap melaksanakan keputusan dari Pak Presiden. Kita yakin bobudur ini adalah situs kelas dunia sudah selayaknya kita jaga kelestarian untuk anak cucu kita dan membangkitkan ekonomi masyarakat membuat penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya," pungkas Sandiaga Uno.