Kriminalitas
Video Viral Pengendara Motor Diserang Pelajar SMP Bercelurit di Ciracas
Terlihat, dalam video tersebut, sejumlah pelajar yang menggunakan seragam biru putih terlibat tawuran di tengah jalan yang cukup ramai kendaraan.
Sementara itu Hilman, warga sekitar di wilayah Jalan Raya Centex, Ciracas, Jakarta Timur mengatakan bahwa warga tak bisa berbuat banyak karena pelajar tersebut membawa senjata tajam.
"Itu pada tawuran dijalan, sama warga diliatin aja gitu, soalnya bawa senjata tajam gitu," ujar Hilman, Rabu (25/5/2022).
Saat kejadian berlangsung, ia menuturkan para pemuda tersebut terlihat tidak melakukan saling serang satu dengan lainnnya.
Namun, proses penyerangan tersebut dikatakan Hilman hanya menjurus ke pemuda yang saat itu sedang mengenakan sepeda motor berboncengan.
Baca juga: Bawa Celurit 4 Remaja Diamankan Polisi di Polsek Pondok Gede, Diduga Ingin Melakukan Tawuran
"Engga saling serang cuma serang yang ini bocah yang bawa motor boncengan bertiga tuh," katanya.
Ketika melakukan aksi penyerangan, para pemuda tersebut terlihat juga didominasi masih mengenakan seragam sekolah, namun juga ditemukan ada yang tidak.
Selain itu, Hilman juga menjelaskan jumlah pemuda yang ikut kegiatan tersebut sedikitnya berjumlah 20 orang.
"Yang bawa motor gapake seragam, yang dari sana gang pake seragam semua, kira kira jumlahnya kurang lebih 20 orang," ujarnya.
Kata Hilman kejadian tersebut berlangsung saat arus lalu lintas ramai kendaraan.
Para pelajar tersebut tampak membawa senjata baik tajam maupun balok kayu untuk menyerang lawannya.
"Yang saya lihat mah kayak gesper, celurit gitu, banyak dah, ada yang bawa kayu," pungkas Hilman.
Baca juga: Antisipasi Tawuran, Remaja Disekitar Taman Sari Dikumpulkan di GOR untuk Deklarasi Anti Tawuran
Dalam video sosial media instagram yang diunggah akun @lensa_berita_jakarta terlihat juga aksi tersebut para pemuda kemudian melarikan diri ke dua arah.
Menurut pengakuan hilman kembali, mereka pergi ketika mendengar teriakan dari warga sekitar yang berusaha membubarkan.
"Ada, bapa-bapa langsung teriak-teriakin, galama langsung pada bubar, galama itu," jelasnya
Di akhir pernyataannya, Hilman mengungkapkan kejadian ini sudah kerap terjadi di wilayah tersebut, sehingga ia merasa resah akan hal yang seperti ini terus terjadi.
"Sering, pas bulan puasa juga sering, rata rata pelajar," tutupnya.