Kriminalitas

Sebelum Ditemukan Tewas, Warga Lihat Bocah yang Tewas Tergantung di Kolong Tol Termenung Sendirian

Sebelum Ditemukan Tewas, Warga Sempat Temui Bocah yang Ditemukan Tewas Tergantung di Kolong Tol

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Lokasi Bocah 14 tahun yang disebut tewas gantung diri di Kolong Jembatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 belakang PT Toyota Motor Manufacturing di Kawasan Industri Karawang International Industrial City (KIIC), Dusun Pajaten Rt. 003/002, Desa Sirnabaya, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, pada Jumat (13/5/2022). 

 

Dari hasil pengamatan di lokasi kejadian juga, kata Wawan, di bawah jembatan itu sangat sempit sehingga tidak memungkinkan untuk gantung diri.

 

Kemudian juga ketinggian jembatan dengan pijakan itu pendek. Apalagi tali tambang yang ditemukan itu panjangnya satu meter.

 

"Tempatnya pas bangat tempat berdiri kita, pendek. Kalau dari pengamatan kami di TKP asumsi bundir (bunuh diri) itu dengan kondisional tempat itu juga tidak memungkinkan untuk dia melakukan aksi gantung diri," ungkap dia.

 

Selain itu juga, dari hasil pengamatan informasi di lapangan, tanda-tanda bunuh diri itu engga ada. Misal, lidah terjulur, keluar mani dari kemaluan atau kotoran dari dubur.

 

"Makanya kenapa kita kemaren melakukan pendalaman. Kalau dari fakta-fakta informasi yang kami dapat sepertinya dengan usia yang sebegitu dan tekanan-tekan yang kemarin tidak mungkin dia untuk bundir," jelas dia.

 

Terkait penyebab bunuh diri karena depresi, kata Wawan, pihaknya juga telah melakukan penggalian informasi.

 

Didapati bahwa S ini sempat sekolah walaupun putus sekolah pada kelas 6 SD.

 

"Tapi ternyata setelah kita gali informasi dan beberapa bukti pendukung berupa dokumen administrasi kependudukan dan buku beasiswa sekolah, putus sekolah saat kelas 6 SD, terus 3 hari setelah lebaran lanjut bantu kakak iparnya," katanya.

 

Atas hal itu, informasi soal S keterbelakangan mental dan depresi sehingga mengakhiri hidupnya dengan jalan gantung diri bisa terbantahkan.

 

"Saat ditanya Komnas PA, orangtua korban mengaku anaknya S dikenal baik tapi harus putus sekolah karena tergolong keluarga tidak mampu," katanya. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved