Pemkot Depok
Seluruh ASN Pemkot Depok Jalani Swab Antigen Sebelum Bekerja Setelah Libur Lebaran
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kegiatan ini wajib dilakukan sebelum para ASN memulai aktivitas pekerjaan dalam memberikan pelayanan
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menjalani Swab Antigen di Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (9/5/2022).
Swab antigen dilakukan guna mengetahui ada tidaknya para ASN Pemkot Depok yang terindikasi Covid-19 setelah menjalani libur Idul Fitri 1443 Hijriah.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kegiatan ini wajib dilakukan sebelum para ASN memulai aktivitas pekerjaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya tidak perkenankan Halal Bihalal atau apapun bentuknya kumpul-kumpul di kantor sebelum dipastikan hasil swab negatif pada hari ini," tegas Idris seusai meninjau langsung pelaksanaan Swab Antigen di Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Diundur Sehari, Seluruh Siswa di Kota Depok Masuk Sekolah pada Kamis, 12 Mei 2022
Baca juga: Anak Tukang Tahu Menjadi Maestro Wayang Golek Cepak Indramayu
Ada tiga titik lokasi digelarnya Swab Antigen yakni di depan loket PBB, parkir VIP Setda, dan Aula Teratai, Gedung Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok.
Idris mengatakan, yang mengikuti Swab Antigen adalah seluruh ASN Pemkot Depok termasuk para guru-guru. Namun saja untuk guru pelaksanaan Swab Antigen akan dilakukan pada Selasa, 10 Mei 2022.
"Yang ikut (Swab Antigen) semua ASN termasuk guru tapi karena pelaksana atau swabernya (tenaga kesehatan) kurang maka baru besok akan dilakukan," tuturnya.
Baca juga: Lawan Arus, Pemotor di Jalan Juanda Depok Dihajar Mobil, Penumpang Wanitanya Tewas di Lokasi
Jika nantinya ditemukan adanya ASN yang hasil Swab Antigennya positif, maka, kata Idris akan dilanjutkan dengan tes PCR. Bila hasil PCR positif, dilanjutkan kembali dengan isolasi.
"(Bila nanti ditemukan adanya peningkatan kasus) ada kebijakan kepala daerah boleh mengeluarkan kebijakan untuk WFH, nanti akan kita lihat, mudah-mudahan sih tidak banyak ya kasusnya, kalau hanya satu dua orang ya isolasi, selebihnya (ASN yang sehat) bekerja seperti biasanya," akunya.