Kriminalitas

Pengeroyok Ade Armando di Demo 11 April Ngumpet di Pondok Pesantren di Tangsel, Dibekuk Dinihari

Ngumpet di Pondok Pesantren di Tangerang, Polda Metro Jaya bekuk pengeroyok Ade Armando di Demo 11 April pada dinihari.

Editor: dodi hasanuddin
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Pengeroyok Ade Armando di Demo 11 April Ngumpet di Pondok Pesantren di Tangsel, Dibekuk Dinihari. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Desy Selviany

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SEMANGGI - Pengeroyok Ade Armando di Demo 11 April Ngumpet di Pondok Pesantren di Tangsel, dibekuk dinihari.

Polisi ringkus salah satu pengeroyok pegiat media sosial Ade Armando di sebuah pondok pesantren di kawasan Tangerang Selatan, Banten.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol E Zulpan mengatakan bahwa pihak polisi telah mengidentifikasi enam pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2022).

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Jenguk Anggotanya yang Jadi Korban Pengeroyokan Massa Demo 11 April

Dari enam pelaku, dua tersangka sudah ditangkap Selasa (12/4/2022). Kedua pelaku yakni Muhammad Bagja dan Komaruddin sudah ditahan di Polda Metro Jaya.

Kemudian, pada Rabu (13/4/2022) dini hari tepatnya pukul 02.30 WIB, polisi kembali menangkap salah satu pelaku utama pengeroyokan yakni Dhia Ulhaq.

Baca juga: Imam Budi Hartono Sebut Penumpukan Sampah Digunungan Sampah TPA Cipayung Depok Bisa Berbahaya

Dhia diringkus di sebuah pondok pesantren di Tangerang Selatan.

"Hari ini, dini hari tadi Pukul 02.30 WIB tim Polda Metro Jaya berhasil tangkap pelaku ketiga terkait kasus pemukulan dan pengeroyokan atas nama Dhia Ulhaq," jelas Zulpan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2022).

Dhia ditangkap di Yayasan Al-Madad Serpong, Serpong RT 005/02, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, Banten.

Sampai saat ini, Dhia masih menjalani pemeriksaan intensif oleh tim penyidik terkait dengan keterlibatan pengeroyokan.

Kata Zulpan, polisi juga belum mengetahui motif dari pengeroyokan terhadap Ade Armando yang dilakukan oleh Dhia.

Polisi juga belum mengetahui kenapa Dhia bersembunyi di pondok pesantren tersebut.

Polisi belum mengetahui apakah tersangka merupakan pengurus atau pengajar di pesantren tersebut.

"Tersangka baru ditangkap pukul 02.30 WIB jadi dikasih waktu istirahat karena bulan Ramadan yang bersangkutan juga puasa, kami beri kesempatan sahur, istirahat, dan pemeriksaan, jadi belum bisa disampaikan," tuturnya. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved