Pemkot Depok

Imam Budi Hartono Sebut Kota Depok Toleransi dan Masyarakatnya Hidup Rukun Sebelum Jadi Kota

Sebelum menjadi kota, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono sebut Depok kota toleransi dan masyarakatnya hidup rukun.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok/Muhamad Fajar Riyandanu
Imam Budi Hartono Sebut Kota Depok Toleransi dan Masyarakatnya Hidup Rukun Sebelum Jadi Kota. 

TRIBUNEWS.DEPOK.COM, PANCORAN MAS - Imam Budi Hartono sebut Kota Depok toleransi dan masyarakatnya hidup rukun sebelum jadi kota.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebut Kota Depok merupakan kota yang toleran sejak kota ini sebelum menjadi kota.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik Jelang Ramadan, Imam Budi Hartono Minta Warga Depok Tak Panic Buying

Bahkan selama tinggal di Kota Depok Imam Budi Hartono mengaku kehidupan masyarakat yang rukun.

"Bertahun-tahun kita nyaman-nyaman saja, semuanya toleran di Kota Depok. Kita hidup rukun-rukun saja," kata Imam Budi Hartono melalui keterangannya yang diterima Tribunewsdepok.com

Imam Budi Hartono mengatakan, kondisi Kota Depok yang rukun dan bermasyarakat berbagai agama serta suku yang disahkan negara, Pemerintah telah membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021- 2026 yang berbunyi "Mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga”.

Baca juga: Mutiara Ramadan 1443 H, Imam Budi Hartono: Puasa Tapi Menebar Ujaran Kebencian

Untuk mengimplementasikannya sambung Imam Budi Hartono, kebijakan afirmasi dan keberpihakan bagi kehidupan beragama dilakukan dengan berkeadilan.

Di antaranya adalah program dana insentif untuk para pembimbing rohani bagi semua agama.

Bahkan kata dia, Pemkot Depok memiliki program pembuatan IMB gratis bagi rumah Ibadah, hibah bagi rumah Ibadah dan stake holder keagamaan, serta dukungan bagi forum kerukunan umat beragama di kota Depok.

"Semua upaya dilakukan agar hak kebebasan beragama warga dapat dijunjung tinggi, penghormatan atas perbedaan dihormati, dan toleransi kemajemukan dan kebhinekaan diwujudkan," tegas Imam Budi Hartono.

Imam Budi Hartono mencontohkan kawasan Kota Depok dulu dan sekarang.

Contohnya di kawasan Perumnas. Sejak zaman Perumnas dibangun juga menjadi kawasan yang sangat majemuk.

Hal ini melambangkan toleransi perbedaan keyakinan dapat hidup berjalan berdampingan dimana masjid, pura dan gereja berjarak berdekatan.

"Tepatnya di Jalan Kerinci Raya Depok 2 Tengah Kelurahan Abadijaya Kecamatan Sukmajaya Kota Depok ini melambangkan toleransi," kata Imam.

"Sejak dulu hidup rukun, tidak ada masalah dalam melaksanakan ibadah masing-masing. Saling menghormati dan bertoleransi hidup dalam harmoni," tutur politikus PKS ini.

Baca juga: Info Terkini Depok, Jadwal Buka Puasa Ramadan Kota Depok dan Doa Buka Puasa

Disamping itu, Depok juga memiliki lembaga resmi sebagai forum komunikasi pemersatu lintas umat beragama yaitu Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Lembaga ini berkumpul para tokoh dari 6 agama resmi yang dilindungi oleh Negara.

Setiap persoalan atau gangguan kehidupan beragama diatasi secara musyawarah melalui lembaga ini.

"Alhamdulillah dua dekade Depok berdiri, tidak ada peristiwa intoleransi di Kota Depok, "tegas Imam.

Imam menjelaskan, kebijakan hukum dan pembinaan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Agama Dan Menteri Dalam Negeri Nomor : 9 Tahun 2006/ Nomor : 8 Tahun 2006.

Peraturan tersebut tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, Dan Pendirian Rumah Ibadat.

Ia juga menyebutkan tahun 2021 Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag RI) merilis Survei Nasional Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB), indeks tersebut mengukur tingkat kerukunan masyarakat beragama di Indonesia melalui tiga dimensi yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerja sama.

"Indeks tersebut menempatkan Kota Depok di angka 72,7 masih lebih tinggi diatas indeks nasional yaitu 72,39 dan DKI Jakarta sebesar 72,2," tuturnya.

Sebelumnya, pada tahun 2020 Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies lembaga kajian yang dipimpin oleh Reni Ch. Suwarso, PhD (Dosen Fisip UI) juga merilis Indeks Konflik Sosial Kota Depok tahun 2020.

Baca juga: Mutiara Ramadan 1443 H, Imam Budi Hartono: Sebaik-baik Orang itu Belajar Alquran dan Mengamalkannya

Hasil pengukuran Indeks Konfliks Sosial Kota Depok menunjukkan hasil sebesar 1,70 yang berarti masuk kategori cenderung aman dan relatif aman (baik).

Angka penilaian 1-3, semakin besar semakin tidak toleran, sebaliknya semakin kecil semakin baik.

Depok mendapat angka 1,70 artinya baik toleransinya.

Ada 5 aspek yang penyusun indeks ini, yaitu: orientasi politik, relasi sosial kelompok SSE (Status Sosial Ekonomi), identitas kewilayahan, identitas suku/ras, identitas agama/kepercayaan.

Survei bisa dilakukan siapa saja, tetapi survei harusnya bertujuannya memperkuat kerukunan bukan justru menjatuhkan suatu daerah atau membuat gelisah.

Maka dari itu, diperlukan jalan solusi terhadap persoalan tersebut.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved