Metropolitan
Tak Miliki Bukti Kepemilikan Lahan, Warga Pancoran Buntu 2 Ikhlas Tinggalkan Lapak Sewaan
Tak Miliki Bukti Kepemilikan Lahan, Warga Pancoran Buntu 2 Ikhlas Tinggalkan Lapak Sewaan. Berikut selengkapnya
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Mantan Sekretaris RT Pancoran Buntu 2, Didik buka suara terkait penolakan warga yang masih bertahan di lahan Pancoran Buntu 2, Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan saat ini.
Dirinya mengungkapkan, warga yang kini masih bertahan di lahan milik PT Pertamina itu merupakan para pendatang yang berprofesi sebagai pemulung.
Seperti dirinya sebelum pindah, mereka menyewa lahan berkisar Rp 6-7 juta per tahun.
Oleh karena itu, mereka yang masih tinggal katanya tidak bersedia pindah lantaran telah membayar sewa lahan secara tahunan.
Hal serupa diakui Didik pernah dirasakannya.
Dirinya yang tinggal sejak tahun 1988 hingga tahun 2021 mengaku kerasan tinggal di lahan tersebut karena sewa yang murah.
Namun, dirinya tersadar ketika pihak PT Pertamina datang dan memperlihatkan sejumlah bukti terkait kepemilikan lahan.
Didik membandingkan bukti yang dimiliki PT Pertamina dengan pihak yang mengaku sebagai ahli waris.
"Saya begitu diberitahu Pertamina hak milik ada, ada bukti-bukti segala macam, terus saya bandingkan dengan ahli waris yang selama ini katanya yang punya, tapi gak ada barang bukti," kata Didik saat dihubungi, Kamis (31/3/2022).
Setelah membandingkan bukti-bukti tersebut, Didik memilih untuk meninggalkan lapaknya di Pancoran Buntu 2.
"Akhirnya saya dengan ikhlas pergi dari situ. Dulu orangtua di sana juga pernah ngomong ke saya, 'Dik suatu saat ada pengosongan, udah kamu ikhlas aja. Mana yang terbaik, udah kamu ambil'," ujar dia.
Baca juga: Didik Ungkap Sejarah Pancoran Buntu 2, Mulai dari Banyaknya Pendatang hingga Sewa Menyewa Lahan
Baca juga: Dukung Pemulihan Aset Pertamina di Pancoran Buntu 2, Pemkot Jaksel : Hindari Kerugian Negara
Di sisi lain, Didik mengaku telah mendapatkan uang tali kasih dari Pertamina.
Menurutnya, uang tali kasih itu terbagi menjadi tiga klaster sesuai besaran lapak bangunan.
"Terus terang, saya tidak menutup-nutupi. Jadi dari 1-100 meter sekitar Rp 17 juta. 100-300 meter sekitar Rp 38 juta. Terus 300 meter sekian itu Rp 60,5 juta," ungkap Didik.
Sejarah Pancoran Buntu 2, Mulai dari Banyaknya Pendatang hingga Sewa Menyewa Lahan