Bulan Suci Ramadan
Doa Awal Ramadan dan Doa Buka Puasa Serta Hukum Segerakan Buka Puasa dari Ustadz Adi Hidayat
Ustadz Adi Hidayat sampaikan doa awal Ramadan agar diberikan kekuatan dan doa buka puasa serta hukum segerakan buka puasa.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Doa awal Ramadan dan doa buka puasa serta hukum segerakan buka puasa dari Ustadz Adi Hidayat.
Bulan suci Ramadan 2022 atau 1443 Hijriah sangat dinanti umat Islam. Sebab, bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah.
Pada bulan Ramadan wajib hukumnya berpuasa bagi yang beriman. Berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Baca juga: Jaga Kedamaian Selama Bulan Ramadan, Satgas Anti Tawuran Dibentuk di Kecamatan Koja
Umat muslim juga dianjurkan untuk membaca doa menjelang bulan suci Ramadan. Tujuannya agar diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Ustadz Adi Hidayat LC, MA, menyampaikan doa menjelang Ramadan. Doa ini tercatat dalam hadis Imam At-Tarmizi Nomor 3254.
"Saya ingin sampaikan doa penting menjelang Ramadan. Doa ini diajarkan Nabi Muhammad jelang Ramadan. Supaya mendapatkan kesehatan, kekuatan, keselamatan untuk beribadah saat Ramadan, kata Ustad Adi Hidayat dalam akun TikTok@ustadzadihidayat.
Berikut doa Nabi Muhammad SAW yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allahumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Robbii wa Robbukallah.
Artinya:
"Ya Allah anugerahkan awal Ramadan ini kepada kami dengan ketenangan, kedamaian, kekuatan iman, keselamatan, kesehatan dan tidak sakit sampai selesai puasanya. Diberikan kekuatan untuk ibadah dalam keislaman dan diikhlasan hanya karena Allah SWT"
Hukum Menyegerakan Berbuka Puasa
Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa pada saat berbuka puasa, disunnahkan menyegerakannya sesuai hadist Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Jadwal Imsakiyah 1 Ramadan 1443 H Wilayah Depok, Sidang Isbat Jumat Ini
Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa
1. Dicintai Allah Orang yang menyegerakan berbuka puasa dicintai Allah SWT.
Hal ini sesuai hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang bersabda: Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku ialah orang yang paling segera berbuka."
2. Berada dalam Kebaikan Keutamaan kedua menyegerakan berbuka puasa yakni orang tersebut berada dalam kebaikan.
Dalam hadits diriwayatkan dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
"لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ"
Artinya: Orang-orang masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka. (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).
3. Sunnah Nabi SAW Keutamaan berikut menyegerakan berbuka puasa yakni mengikuti sunnah Rasulullah SAW meski hanya dengan minum air.
Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)
Kesimpulan dari hadist di atas, melambatkan puasa termasuk boleh dilakukan namun sebaiknya dihindari jika tanpa sebab. Karena melambatkan buka puasa membuat pelakunya menjadi rugi yakni tidak dicintai Allah SWT, berada dalam keburukan, dan tidak mengikuti sunnah Nabi SAW.
Doa Berbuka Puasa
Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.
Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.
"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Hadist tersebut adalah sebagai berikut:
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."
Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.
Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.
"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Sampaikan Larangan, Pemkot Bekasi Justru Izinkan ASN Bukber Selama Ramadan-Open House Lebaran
Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.
Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.
Doa tersebut dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah doa pengantar, sebab bagi umat Islam yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa.
"Berdasarkan hadis shahih, ada tiga golongan yang sulit ditolak doanya, di antaranya pemimpin yang adil, dan orang yang berpuasa, saat berbuka adalah saat mustajab untuk berdoa," ujarnya.
Ada dua pahala yang didapat orang berpuasa yakni mengabulkan doa yang dimohonkan dan diberikan pahala puasa saat tiba di akhirat.
Saat berbuka, senantiasa memanjatkan permohonan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.
"Kalau dibahasa-arabkan kurang lebih Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin begitu maknanya," papar Ustadz Adi Hidayat.
Berita ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Ustadz Adi Hidayat Beberkan Beberapa Doa Berbuka Puasa, Ingat Harus Disegerakan