Teratas Dalam Survei DPD PKS Terkait Calon Gubernur Jabar 2024, Mohammad Idris: Belum Ada Niat
Dari hasil survei tersebut, Idris mengantongi 49,2 persen suara yang menginginkan dirinya naik tahta menjadi orang Nomor 1 di Jawa Barat.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Nama Wali Kota Depok Mohammad Idris menjadi tertinggi dalam survei yang dilakukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok mengenai calon Gubernur Jawa Barat pilihan masyarakat.
Tak tanggung-tanggung, dari hasil survei tersebut, Idris mengantongi 49,2 persen suara yang menginginkan dirinya naik tahta menjadi orang Nomor 1 di Jawa Barat.
Padahal, dalam survei tersebut, nama Idris tidak ada dalam pilihan yang disodorkan panitia, namun kemudian melejit dan mengungguli Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu.
Namun memang, survei tersebut menyematkan pilihan "Other" bagi masyarakat yang mungkin ingin menuliskan nama calon gubernur pilihannya selain yang telah disodorkan. Dari titik itu pula nama Idris keluar sebagai yang tertinggi.
Menanggapi ini, Idris pun memiliki pandangannya sendiri, menurutnya sejauh ini belum ada niat dirinya untuk bisa melangkah lebih jauh lagi sebagai seorang pemimpin dalam pemerintahan.
Baca juga: Survei PKS: Imam Budi Hartono Tertinggi Calon Wali Kota Depok 2024
"Belum ada niat (jadi calon gubernur Jabar)," tegasnya kepada wartawan seusai meresmikan Taman Sehat Tematik Flyover Arif Rahman Hakim, Beji, Kota Depok, Minggu (27/3/2022).
Pria yang tengah menjalani periode keduanya sebagai pimpinan Eksekutif di ranah Pemerintah Kota Depok ini mengaku, ingin menyelesaikan lebih dulu tugas-tugasnya sebagai Wali Kota Depok bersama Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono.
Baca juga: Kabar Kecamatan Beji Depok, Wali Kota Mohammad Idris Resmikan Taman Flyover Arif Rahman Hakim
"Saya masih punya tugas, amanah untuk menyelesaikan pembangunan di Kota Depok karena saya punya janji kampanye (untuk menjabat) sampai 2026, saya ingin obsesi saya ini selesai," tandasnya.
"Kalau masyarakat mencalonkan saya, saya ingin bisa selesaikan dulu (janji-janji saat kampanye Pilkada Depok 2020), sebab kalau janji itu akan ditagih," akunya.