Berita Depok

Harga Telur di Depok Jelang Ramadan Terus Berfluktuasi, Pedagang Prediksi Bakal Ada Kenaikan Lagi

Harga Telur di Kota Depok Jelang Ramadan Terus Berfluktuasi, Pedagang Prediksi Bakal Ada Kenaikan Lagi

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ari Margono pedagang telur Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok pada Minggu (13/3/2022) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKMAJAYA - Harga telur curah di Kota Depok mengalami fluktuasi menjelang Bulan Suci Ramadan yang jatuh pada awal April 2022 mendatang.

Ari Margono (50) seorang pedagang telur di Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok mengatakan, saat ini kondisi harga telur curah belum stabil lantaran kerap alami naik dan turun.

Pria yang berjualan telur di Pasar Agung sejak 2005 lalu ini mengaku tak mengetahui secara pasti penyebabnya.

"Kalau kita kan ikuti saja, tapi memang yang pasti (harga) masih belum stabil, enggak tahu kenapa, dari sananya begitu," tandas Ari kepada TribunnewsDepok.com di Pasar Agung, Sukmajaya, Kota Depok pada Minggu (13/3/2022).

Dari pantauan TribunnewsDepok.com di Pasar Agung, harga telur saat ini masih berkisar di Rp 24.000 per kilogram.

Namun demikian, Ari mengatakan dirinya mendapat kabar tadi harga telur akan kembali naik esok hari, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Hindari Terseret Kasus TPPU , Polisi Imbau Penerima Dana Indra Kenz & Doni Salmanan Lapor Diri

Baca juga: Lokasi Tewasnya Lady Biker di Jalan MH Thamrin Dikenal Angker, Sering Terjadi Kecelakaan

"Tadi sih dengar-dengar bakalan naik lagi jadi Rp 25.000 per kilogram. Saat ini saya masih jual Rp 24.000 per kilogram," tandasnya.

Ya, sejak beberapa minggu terakhir, kata dia, harga telur perkilogram masih bolak balik di harga Rp 24.000 dan Rp 25.000 per kilogram.

Dengan kata lain, tidak stabilnya harga hanya menyentuh di angka Rp 1.000 per kilogram.

"Naik turunnya memang kisaran di Rp 24.000 dan Rp 25.000 per kilogram. Jumat (11/3/2022) kemarin saya masih jual Rp 25.000 per kilogram, sekarang balik ke Rp 24.000 per kilogram tapi besok beda lagi (harganya)," tuturnya.

Meski mengalami harga turun dan naik, Ari mengaku hal tersebut tak memengaruhi penjualan telur.

Menurutnya, telur masih masuk dalam kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari, sehingga tak memengaruhi penjualan meski harga tidak stabil.

"Ya bagaimana ya, telur kan jadi kebutuhan pokok juga jadi masih ada saja yang beli," paparnya.

Dalam satu hari, Ari menjual telur hingga 500 kilogram.

Jumlah tersebut katanya tak berubah di tengah ketidakpastian harga yang terjadi beberapa pekan terakhir.

"Masih sama, 500 kilogram per hari, enggak ada lonjakan ataupun penurunan dari sisi penjualan," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved