PODCAST UI

UI Kejar Terget Masuk Jajaran Kampus Elit Dunia

Dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, UI diprediksi masuk dalam 100 universitas top terbaik dunia. 

Penulis: Alex Suban | Editor: murtopo

Nurtami mencontohkan, produk kolaborasi dengan sejumlah pihak telah menghasilkan beberapa produk seperti ventilator yang kini sudah dipasarkan secara umum.  

“Ventilator pada saat pandemi Covid-19 itu begitu dibutuhkan dalam penanganan pasien, maka dari Fakultas Teknik dan fakultas Kedokteran dan dari beberapa fakultas lain dalam rumpun kedokteran dan sains teknologi itu melahirkan prosuk inovasi yang sudah ada e-catalognya,” ujar Nurtami.

Baca juga: Entrepreneur University Paradigma Baru UI yang Dulunya Teaching University dan Research University

Target tembus jajaran universitas elit dunia

Universitas Indonesia (UI) terus berupaya untuk merangsek ke jajaran elit kampus dunia.

Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi, Nurtami, mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, UI diprediksi masuk dalam 100 universitas top terbaik dunia. 

“Jadi bukan mimpinya UI saja, tapi Indonesia. Ada universitas di dalam negeri yang masuk ke 100 dunia dari ribuan. Posisi UI kan sekarang di 200-an jadi bisa dilihat kan perjalannya masih cukup jauh. upayanya dari sisi riset dan membangun lingkungan dan semangat dari seluruh civitas akademika,” kata Nurtami saat ditemui di Integrated Laboratory Research Center UI pada Jumat (25/2/2022), siang. 

Menurut Times Higher Education (THE), sebuah laman yang memperlihatkan peringkat kampus dari seluruh dunia, UI berada di peringkat 194 universitas top di Asia pada tahun 2021.

Sementara menurut QS World University Ranking 2022, UI berada di peringkat 290 universitas terbaik dunia. 

“Kalau bicara tentang pemeringkatan dunia parametenya antara lain reputasi akademik, bagaimana lulusan UI itu digunakan oleh stakeholder, hasil riset apakah bau dan gaungnya itu masuk dalam radar global. Jadi memang semua sekarang berbenah, berusaha memperbaiki, mengkoreksi capaian di aspek-aspek yang menjadi parameter itu,” sambung Nurtami. 

Baca juga: Podcast UI: Masuk Usia 72 Tahun UI Usung Paradigma Entrepreneur University, Fokus 5 Kajian Bidang

Lebih lanjut, kata Nurtami, UI saat ini sedang fokus pada peningkatan kuantitas dan kualitas riset yang dihasilkan.

Seluruh dosen dan mahasiswa harus sudah bergerak maupun terlibat dalam penelitian menurut disiplin ilmu yang mereka kuasai.

“Jadi UI juga improvisasi dari lingkungan riset dari sisi kuantitasnya dulu. Kemudian UI harus lebih menajamkan lagi di level kualitas. Nah sekarang kualitas ini yang harus benar-benar digarap. Antara lain harus melakukan global network research. Jadi melakukan riset itu gak boleh sendirian, harus berpartner dengan mitra baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.  

UI pun mewajibkan kepada seluruh komunitas atau perhimpunan rumpun ilmu yang ada berada di naungan UI harus menjadi bagian dari komunitas dunia.

Nurtami mencontohkan, komunitas mahasiwa Teknik mesin di UI harus tergabung dalam komunitas mahasiswa Teknik mesin dunia. 

Baca juga: UI Wisuda 4.175 Wisudawan, Tatap 5 Kampus Top Asia, Rektor Prof. Ari Kuncoro Sampaikan Pembuktiannya

“Kemudian di bidang kesehatan ya harus masuk di asosiasi-asosiasi jantung, penyakit dalam harus masuk di grup itu. Jadi orang luar itu kalau bicara Indonesia itu tanya 'siapa ahlinya'. Daya tarik itu yang harus UI ciptakan,” ujar Nurtami. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved