Berita Nasional

Luncurkan Satelit Baru Tahun 2024, Telkomsat Ingin Perkuat Koneksi Internet di Tanah Air

Luncurkan Satelit Baru Tahun 2024, Telkomsat Ingin Perkuat Koneksi Internet di Tanah Air. Berikut selengkapnya

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Komisaris PT Telkom Satelit Indonesia Rama Pratama 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) berencana meluncurkan satelit baru pada 2024.

Satelit baru ini akan melengkapi dua satelit milik Telkomsat yang saat ini masih beroperasi.

Telkomsat merupakan anak perusahaan Telkom Group yang membidangi satelit.

Sebagai anak perusahaan, Telkomsat masih tergolong baru.

Perusahaan ini merupakan hasil penggabungan dari Patrakom dan Telkometra pada 2017 silam.

Komisaris Telkomsat Rama Pratama mengatakan Telkom memulai bisnis satelit sekitar tahun 1970-an dengan peluncuran Satelit Palapa.

"Telkom lalu membentuk dua anak perusahaan yang menangani bisnis satelit itu yaitu Patrakom dan Telkometra," kata Rama dalam wawancara eksklusif dengan Warta Kota beberapa waktu lalu.

Patrakom (PT Patra Telekomunikasi Indonesia) merupakan unit bisnis Telkom Group yang mengambil segmen bisnis lepas pantai (offshore), kilang minyak, kapal-kapal, atau daerah terpencil seperti perkebunan dan lain sebagainya.

Sementara Telkometra yang memiliki unit bisnis Metrasat  melayani segmen enterprise, perbankan, televisi dan lain sebagainya.

"Tahun 2017 Telkom melakukan konsolidasi bisnis satelit yang tesebar-sebar itu. Patrakom sebagai anchor-nya kemudia berubah nama menjadi Telkomsat," jelas Rama.

Baca juga: Luncurkan Satelit Baru Tahun 2024, Telkomsat Bertekad Masuk Tiga Besar Pemain Satelit di Asia

Baca juga: Inilah Nama 12 Satelit Indonesia yang Telah Diluncurkan ke Luar Angkasa

Telkomsat kemudian menjadi corporate identity supaya jelas bahwa Telkom Group mempunyai bisnis satelit melalui PT Telkom Satelit Indonesia atau Telkomsat.

"Konsolidasi bisnis ini dilakukan karena satelit ini kan salah satu infrastruktur telekomunikasi saja dari yang kita kenal," jelas Rama.

Selain satelit,  lanjut dia, ada bisnis seluler yang dijalankan oleh Telkomsel, ada fiber optic yang dijalankan Telkom Akses lewat produk IndiHome.

"Ini semua trasporter untuk signal layanan komunikasi sehingga kita punya layanan internet, melakukan optimalisasi transformasi digital dan lain sebagainya," ungkap mantan aktivis mahasiswa 98 ini.

Setelah konsolidasi, satelit lalu diserahkan dari Divisi Satelit Telkom ke Telkomsat. Pembukuannya bukan lagi di Divisi Satelit Telkom tetapi di Telkomsat.

"Kita juga punya anak perusahaan di luar negeri yang menjalankan usaha satelit di Malaysia. Jadi kita sudah punya keinginan going global juga nih sejak dibentuk," tutur Rama.

Lalu, apa saja yang menjadi cakupan bisnis dari perusahaan milik negara ini?

Telkomsat memikiki dua segmen yaitu space segment dan ground segment.

Di Space Segment Satelit ada trasponder yang isinya ruang-ruang yang bisa disewakan untuk layanan telekomunikasi. Misalnya untuk layanan broadcast media, TV dan sebagainya.

"Sewanya bisa full time selama 1 tahun atau 2 tahun, bisa occasionally untuk mendukung program-program nasional seperti PON, Sea Games, dan lain-lain," ungkap Rama.

Sementara di ground segment, ada layanan internet, telekomunikasi, dan video. Segmen ini sering disewa juga oleh beberapa internet service provider (ISP).

"Segmen ini bisa dikerjakan oleh mereka yang tidak memiliki satelit. Produk kita di segmen ini ada Mangoesky, layanan internet satelit untuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) yang susah sinyal serta Coconet untuk layanan internet di kapal-kapal," papar mantan politisi PKS ini.

Menurut Rama, area di laut dan kawasan terpencil sulit dijangkau layanan komunikasi seluler dan fiber optic sehingga harus menggunakan satelit.

Meskipun demikian, itu bukan berarti bahwa  daerah perkotaan yang infrastruktur fiber optik dan seluler sudah mapan tidak membutuhkan satelit.

"Di perkotaan, satelit dibutuhkan sebagai backhaul ketika ada bencana. Beberapa industri yang zero tolerance terhadap gangguan, misalnya industri perbankan, juga menggunakan satelit sebagai beckhaul," tambahnya.

Dengan meluncurkan satelit baru, Telkomsat ingin mempersatukan Indinesia yang terbelah secara kontur oleh laut, kepulauan dan pegunungan.

"Kita berharap rencana peluncuran satelit ini berjalan lancat sehingga negara kita bisa terkoneksi secara utuh dengan satelit," pungkas Rama.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved