Berita Depok
Batal Gunakan Wisma Makara UI Sebagai Lokasi Isoter, Pemkot Depok Lirik RSUD Depok Timur
Batal Gunakan Wisma Makara UI Sebagai Lokasi Isoter, Pemkot Depok Lirik RSUD Depok Timur. Berikut alasannya
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak jadi membuka Wisma Makara UI sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) bagi warga terpapar Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris pada Jumat (25/2/2022), siang.
Idris menambahkan, batalnya rencana memfungsikan Wisma Makara UI sebagai isoter dikarenakan Pemkot Depok tak kunjung mendapat arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Kami waktu itu menggunakan bantuan dari Pemprov Jawa Barat dan kerja sama dan kolaborasi dengan BNPB. Namun BNPB belum memberikan sinyal (persetujuan)," kata Idris.
Dengan demikian, kini Pemkot Depok akan lebih memprioritaskan RSUD Depok Timur sebagai alternatif isoter.
Namun, tambah Idris, RSUD Depok Timur belum bisa beroperasi karena fasilitas sarana dan prasarana yang belum lengkap.
Baca juga: Ade Yasin Akui Penularan Omicron di Kabupaten Bogor Tinggi, Namun Tingkat Kematian Rendah
Baca juga: Potensi Ekonomi Kreatif di Kota Bogor dari produksi Lilin, Barongsai hingga Liong
Karena aturan pemerintah yang baru, kalau belum 100 bed tidak boleh. Nah RSUD ini RS tipe C, kita bisa buka tapi nanti namanya jadi bukan RSUD, tapu Puskesmas+," sambung Idris.
Saat ini, lokasi isoter di Kota Depok hanya ada di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI) dengan waktu sewa dari Pemkot Depok selama dua bulan. Terhitung sejak bulan Februari hingga Maret mendatang.
Nantinya, RSUD Depok Timur akan difungsikan sebagai lokasi isoter pasca kontrak sewa di Pusat Studi Jepang UI berakhir pada bulan depan.
"Karena sewa di Pusat Studi Jepang UI hanya 2 bulan, dari Februari sampai Maret, nah April sampai Juni ini kami siapkan (RSUD Depok Timur). Mudah-mudahan tidak sampai terisi dan Covid-19nya sudah selesai," pungkas Idris.
