Covid Jakarta
Anies Baswedan Diminta Fokus Penanganan Covid-19 Pasca PPKM Dinaikan Level 3 di DKI Jakarta
Atas dasar tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta fokus terhadap penanganan Covid-19.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengatakan, protokol kesehatan (prokes) 5M masih sangat longgar di DKI Jakarta.
Atas dasar tersebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta fokus terhadap penanganan Covid-19.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu juga diimbau tidak terlalu menaruh perhatian besar pada rencana turnamen Formula E yang akan digelar di Ancol, Jakarta Utara pada 4 Juni 2022 mendatang.
Terlebih indikator pemerintah pusat menaikan status PPKM di Jakarta dari level dua menjadi tiga karena rendahnya upaya pelacakan atau tracing yang dilakukan pemerintah daerah.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 Saat Ini Tak Separah Gelombang Kedua
“Kami menilai peningkatan level PPKM, diakibatkan oleh rendahnya angka tracing. Isu tersebut terlihat dari semakin meningkatnya positivity rate DKI Jakarta,” kata Idris berdasarkan keterangannya pada Rabu (9/2/2022).
Idris juga menyoroti tingginya angka temuan kasus baru atau positivity rate di DKI Jakarta mencapai 23,1 persen sampai Selasa (8/2/2022) lalu.
Angka ini melampaui yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar lima persen.
“Ini artinya bahwa, setidaknya satu di antara empat orang yang dites, terkonfirmasi positif Covid-19. Angka ini jauh dari standar WHO yang hanya berkisar di angka lima persen,” ujar Idris yang juga menjadi anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini.
Baca juga: Warga di Lima Titik Zona Merah Covid-19 di Kecamatan Palmerah Sudah Banyak yang Sembuh
Selain itu, Idris menilai peningkatan level PPKM ini juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat. Kata dia, hal ini harus diantisipasi dengan baik.
“Kami meminta kepada Pemprov DKI agar segera melakukan penambahan tracer (petugas pelacak) dan penambahan kapasitas tes Labkesda, serta mempertimbangkan pemberian insentif untuk masyarakat. Kami berharap, dengan langkah-langkah ini, angka penularan kasus dapat ditekan, dan level PPKM juga bisa turun, sehingga ketika bulan Ramadhan nanti, masyarakat bisa beribadah dengan aman,” jelas Idris.
Dia menambahkan, event Formula E ini harusnya bisa jadi monumen keberhasilan mengatasi Covid, bukan buat menutupi kekurangan mengatasi pandemi.
Baca juga: Jadwal Vaksin Dosis Ketiga Kota Depok, 12 Februari di Puskesmas Cisalak Pasar, Kuota untuk 40 Orang
Dia menyebut, kapasitas Labkesda serta jumlah petugas tracer tidak mengalami penambahan secara signifikan, padahal Jakarta sudah dilanda pandemi selama dua tahun.
“Pantas saja, angka positivity rate di DKI Jakarta melonjak. Semoga Pak Gubernur masih dengarkan kami,” ucap Idris.
Seperti diketahui, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sejumlah daerah aglomerasi akan berstatus Level 3 dalam perpanjangan PPKM mulai hari ini Selasa 8 Februari 2022.
Baca juga: Update Kasus Covid-19 Kota Depok per 8 Febuari 2022, 1.834 Kasus Konfirmasi Positif, Sembuh 86 Orang
“Berdasarkan level asesmen, aglomerasi Jabodetabek, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Bali, dan Bandung Raya akan ke Level tiga" kata Luhut dalam konferensi pers tentang evaluasi PPKM secara daring, Senin (7/2/2022) kemarin.
Pemerintah bakal menerapkan PPKM Level tiga di wilayah Jabodetabek, Bandung Raya, DIY, dan Bali.
Menurut Luhut, ketentuan lengkap mengenai level PPKM akan tertuang dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang diterbitkan pada Senin (7/2/2022).
Angka Kematian Akibat Covid-19 Saat Ini Tak Separah Gelombang Kedua
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa meski tingkat penularan varian Omicron lebih cepat dan tinggi, tetapi tren kematiannya tidak ikut melonjak dibandingkan saat gelombang kedua Covid-19.
Bahkan, pada tahun lalu dalam satu hari pemakaman dengan menggunakan protap Covid-19 bisa mencapai 200 kali dalam satu hari.
"Untuk angka kematian dapat kita sampaikan bahwa trennya tidak mengikuti tren gelombang kedua. Bila pada saat puncak gelombang kedua yang lalu angka kematian positif Covid-19 mencapai sampai 200-an dalam sehari. Saat ini angka kematian dalam kisaran 30 per hari," ucap Anies melalui akun Instagram resminya @aniesbaswedan, yang dikutip Rabu (9/2/2022).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengakui penularan Covid-19 saat ini di Ibu Kota kembali melonjak.
Bahkan, jumlah orang yang terinfeksi sudah menyamai ketika gelombang kedua Covid-19 pada Juni-Juli 2021.
Orang nomor satu di Ibu Kota ini juga mengungkapkan bahwa berdasarkan data hingga Senin (7/2/2022), kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai angka 74.000.
Lalu untuk hari sebelumnya, penambahan kasus Covid-19 harian bahkan memecahkan rekor dengan angka 15.825 kasus.
"Kemarin per tanggal 7 Februari 2022, kasus aktif di Jakarta mencapai angka 74.000. Dua hari sebelumnya yaitu tanggal 6 Februari penambahan kasus harian mencapai angka 15.825 kasus baru dalam sehari," jelas Anies.
"Jumlah kasus baru ini melebihi rekor penambahan kasus harian yang pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 12 Juli 2021, karena pada saat itu sekitar 14.500," tambahnya.
Anies menjelaskan tingkat kematian saat ini lebih rendah karena dua faktor. Pertama adalah varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron yang meluas tidak mematikan seperti varian Delta meski kecepatan penularannya tinggi.
"Juga faktor vaksinasi dan kekebalan warga Jakarta yang sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu," tambah Anies.
Dirinya juga meminta agar masyarakat tak perlu khawatir dan panik. Hadapi situasi ini, dengan tenang dan patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) dan segera melakukan vaksinasi bagi yang belum.
"Kebanyakan kasus kematian masih didominasi oleh warga yang belum mendapatkan vaksin lengkap," tutup Anies. (faf/m27)