Berita Depok

Kasus Covid-19 Melonjak hingga 9.930 Dalam Sepekan, Pemkot Depok Bakal Tindak Tegas Pelanggar Prokes

Kasus Covid-19 Melonjak hingga 9.930 Dalam Sepekan, Pemkot Depok Bakal Tindak Tegas Pelanggar Prokes. Berikut selengkapnya

Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana di Kantor Pemkot Depok pada Senin (7/2/2022). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Kasus covid-19 di Kota Depok terus melonjak.

Merujuk laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, kasus konfirmasi Covid-19 di Depok tembus angka 9.930 kasus selama sepekan, terhitung sejak 1 Februari hingga 7 Februari 2022. 

Dari ribuan warga yang terpapar Covid-19, 35 pasien diantaranya dirawat di RSUD Kota Depok.

Direktur Utama RSUD Kota Depok, Devi Maryori, menjelaskan mayoritas pasien yang dirawat mengidap gejala sedang dan ringan dengan komorbit.

Selain itu, masih ada 12 pasien yang sedang menunggu hasil lab pemeriksaan PCR. 

"Dari 77 tempat tidur yang tersedia, 35 sudah terisi. Sementara untuk ICU ada 3 tiga tempat tidur dan belum terisi. Kosong gak ada pasiennya," kata Devi saat dihubungi via sambungan telepon pada Selasa (8/2/2022), sore. 

Lebih lanjut, Devi mengatakan, pihak RSUD Kota Depok akan menambah jumlah tempat tidur apabila kenaikan pasien terus melonjak.

Rencananya, jajaran RSUS sudah menyiapkan skenario penambahan satu lantai khusus untuk perawatan pasien Covid-19

"Kami menyesuaikan dengan lapangan, skenarionya sudah ada, akan menambah lantai. Intinya kami akan lihat perkembangan saja. Kalau makin banyak, tempat tidur yang tersedia penuh, kamu akan tambah lagi, termasuk ICU," sambung Devi. 

Baca juga: Dalami Kasus Penyelenggaraan Formula E, Ketua DPRD DKI Jakarta Serahkan Sebundel Dokumen ke KPK

Baca juga: Peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022, Ini Harapan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto

Lebih lanjut, guna mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menyediakan sejumlah lokasi isolasi terpusat seperti Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI). 

Namun, hingga Senin (7/2), Pusat Studi Jepang UI sudah terisi sebanyak 80 persen dari 52 tempat tidur yang tersedia.

Artinya, hanya ada 11 tempat tidur yang masih kosong.

Melihat hal tersebut, Pemkot Depok juga berupaya untuk menambah lokasi isolasi terpusat, salah satu tempat yang dipilih yakni Makara UI. 

"Sedang coba di Makara UI, mereka akan selesaikan dulu reservasi yang sudah terlanjur untuk giat-giat pertemuan di Makara UI," kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana melalui pesan singkat pada Selasa (8/2/2022), sore. 


Dadang menambahkan, selagi menunggu pengosongan Makara UI, para pasien terpapar bisa merujuk ke 23 rumah sakit di Kota Depok.

Selain itu, warga terpapar dan orang tanpa gejala (OTG) juga bisa isolasi mandiri di rumah dengan dimonitor dan suplay obat dari puskesmas. 

Melansir laporan harian dari Satgas Covid-19 Kota Depok per tanggal 7 Februari, ada 653 tempat tidur dan 68 ICU khusus pasien Covid-19 yang tersebar di 23 rumah sakit di Kota Depok.

Dari jumlah tersebut, 18 ICU dan 380 tempat tidur sudah terisi. Artinya, tingkat keterisian ICU mencapai 26,47 persen dan 58,19 persen untuk tempat tidur isolasi. 

Dari 23 rumah sakit, RS UI menjadi yang terpadat dengan tingkat keterisian tempat tidur mencapai 92 persen.

Tercatat dari 25 tempat tidur yang tersedia, 23 tempat tidur telah terpakai.

Sementara keterisian tempat tidur ICU sebanyak 4 dari 13 tempat tidur yang tersedia. 

Selain menyediakan tempat isolasi mandiri, Pemkot Depok juga akan mengupayakan langkah prefentif seperti menegakkan kembali sanksi dan sosialisasi protokol kesehatan. 

"Kamu akan mulai lagi penegakkan hukum disamping sosialisasi," jelas Dadang.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved