Covid Bogor

Gubernur Ridwan Kamil Minta PPKM Mikro Kembali Diterapkan di Bogor untuk Tekan Lonjakan Covid-19

Dia mengakui bahwa untuk Kabupaten Bogor treatmentnya tidak bisa disamakan dengan daerah lain karena wilayahnya yang luas dan penduduk yang banyak.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Dia mengakui bahwa untuk Kabupaten Bogor treatmentnya tidak bisa disamakan dengan daerah lain karena wilayahnya yang luas dan jumlah penduduknya yang terbanyak.

"Pasukannya harus diperbanyak di 40 kecamatan, terutama di zona yang kasusnya tinggi," ungkap Ridwan Kamil.   

Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, berdasarkan rilis resmi Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, pada hari Minggu, 6 Februari 2022, kasus konfirmasi positif mencapai 1.091 orang.

Data peningkatan kasus covid yang tembus angka 1.000 per hari dimulai dari Kamis (3/2) sebanyak 1.016 kasus, Jumat(4/2) sebanyak 1.120 kasus, Sabtu (5/2) sebanyak 1.138 kasus dan Minggu (6/2) sebanyak 1.091.

"Jadi selama hampir kurang lebih lima hari ini kasus per harinya ribuan, dengan total konfirmasi aktif sebanyak 7.564 orang," ujarnya.

Baca juga: Kerap Ditolak Warga, Pemkot Depok Sulit Dirikan Lokasi Isolasi Berbasis Masyarakat

Kecamatan dengan kasus tertinggi saat ini  adalah wilayah perbatasan dengan Jakarta seperti Cibinong.

"Kemarin malam saja sudah 201 orang. Pemkab Bogor terus melakukan upaya-upaya untuk menekan laju penambahan kasus, dengan penegakkan disiplin 3M dan meningkatkan 3T," kata Ade.

Untuk data Bed Occupation Rates (BOR) per tanggal 6 Februari, untuk ICU 24,49 persen dan tempat tidur isolasi 52,49 persen dari jumlah tempat tidur isolasi Covid sebanyak 792 tempat tidur.

"Memang agak dikurangi seiring melandainya kasus Varian Delta, namun tentunya akan kembali kita tambah sesuai dengan perkembangan situasi," tutur Ade.

Pemkab Bogor gencar melakukan vaksinasi untuk mencegah paparan Covid-19 bagi warganya.

Untuk capaian realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor, dosis pertama 84,40 %, dosis kedua 49,93 %, dosis ketiga 110,94 persen ini yang booster.

"Total tercapai 67,54 persen untuk keseluruhan. Kami terus mempercepat vaksinasi Lansia dan anak-anak, namun ketersediaan vaksinnya perlu ditambah," pungkas Ade Yasin.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved