Covid Bogor
Gubernur Ridwan Kamil Minta PPKM Mikro Kembali Diterapkan di Bogor untuk Tekan Lonjakan Covid-19
Dia mengakui bahwa untuk Kabupaten Bogor treatmentnya tidak bisa disamakan dengan daerah lain karena wilayahnya yang luas dan penduduk yang banyak.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Bupati Bogor kembali menerapkan PPKM Mikro.
Hal ini dilakukan untuk menekan laju pertambahan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Barat.
Berdasarkan rilis resmi Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, pada hari Minggu, 6 Februari 2022, kasus konfirmasi positif mencapai 1.091 orang.
Data peningkatan kasus covid yang tembus angka 1.000 per hari dimulai dari Kamis (3/2) sebanyak 1.016 kasus, Jumat(4/2) sebanyak 1.120 kasus, Sabtu (5/2) sebanyak 1.138 kasus dan Minggu (6/2) sebanyak 1.091.
"PPKM Mikro harus diaktifkan kembali," kata Ridwan Kamil dalam Rakor Penanganan Covid-19 secara virtual dengan Forkopimda Kabupatrn Bogor di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Senin (7/2/2022).
Rakor ini dihadiri Bupati BogorAde Yasin, Kapolres Bogor, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Sekretaris Daerah, dan jajaran Pemkab Bogor.
Baca juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Beri Arahan ke Bupati Ade Yasin Tekan Laju Lonjakan Kasus Covid-19
Ridwan menekankan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi kepada pemilik fasilitas publik seperti hotel, restoran, mall, dan bioskop.
"Kita akan membentuk tim khusus untuk menegakkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi," ujarnya.
Selain itu, beberapa hal harus dilakukan Satgas Covid-19 di antaranya, penegakan disiplin protokol kesehatan, membatasi pergerakan Lansia dan orang dengan komorbid, percepatan vaksinasi untuk lansia, komorbid, dan juga booster.
"Kita perlu kampanye sosialisasi dan penegakan prokes 3M dengan sanksi," ungkap pria yang biasa disapa Kang Emil ini.
Baca juga: Bima Arya Sebut Angka Harian Kasus Covid Kota Bogor Dekati Puncak Penularan Varian Delta
Ia juga meminta Bupati Ade Yasin memastikan kesiapan fasilitas kesehatan, dengan mengaktifkan dan menambah kembali Isoter.
"Rumah sakit disiapkan untuk mengantisipasi skenario terburuk, cek lapangan ketersediaan tempat tidur, obat, Nakes dan alat kesehatannya," tuturnya.
Kang Emil juga meminta agar dipersiapkan konversi tempat tidur RS menjadi tempat tidur Covid seperti yang dilakukan saat situasi puncak kasus Varian Delta tahun lalu.
"Pastikan Nakes mendapat alat proteksi yang memadai dan menyediakan asrama atau hotel untuk para tenaga kesehatan agar mobilitas Nakes terkontrol dan mengurangi resiko penularan," paparnya.
Baca juga: Kota Depok PPKM Level 3, Mohammad Idris Pantau Terus Tren Kenaikan Kasus Covid Sepekan Ini
Dia mengakui bahwa untuk Kabupaten Bogor treatmentnya tidak bisa disamakan dengan daerah lain karena wilayahnya yang luas dan jumlah penduduknya yang terbanyak.
"Pasukannya harus diperbanyak di 40 kecamatan, terutama di zona yang kasusnya tinggi," ungkap Ridwan Kamil.
Bupati Bogor, Ade Yasin menjelaskan, berdasarkan rilis resmi Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, pada hari Minggu, 6 Februari 2022, kasus konfirmasi positif mencapai 1.091 orang.
Data peningkatan kasus covid yang tembus angka 1.000 per hari dimulai dari Kamis (3/2) sebanyak 1.016 kasus, Jumat(4/2) sebanyak 1.120 kasus, Sabtu (5/2) sebanyak 1.138 kasus dan Minggu (6/2) sebanyak 1.091.
"Jadi selama hampir kurang lebih lima hari ini kasus per harinya ribuan, dengan total konfirmasi aktif sebanyak 7.564 orang," ujarnya.
Baca juga: Kerap Ditolak Warga, Pemkot Depok Sulit Dirikan Lokasi Isolasi Berbasis Masyarakat
Kecamatan dengan kasus tertinggi saat ini adalah wilayah perbatasan dengan Jakarta seperti Cibinong.
"Kemarin malam saja sudah 201 orang. Pemkab Bogor terus melakukan upaya-upaya untuk menekan laju penambahan kasus, dengan penegakkan disiplin 3M dan meningkatkan 3T," kata Ade.
Untuk data Bed Occupation Rates (BOR) per tanggal 6 Februari, untuk ICU 24,49 persen dan tempat tidur isolasi 52,49 persen dari jumlah tempat tidur isolasi Covid sebanyak 792 tempat tidur.
"Memang agak dikurangi seiring melandainya kasus Varian Delta, namun tentunya akan kembali kita tambah sesuai dengan perkembangan situasi," tutur Ade.
Pemkab Bogor gencar melakukan vaksinasi untuk mencegah paparan Covid-19 bagi warganya.
Untuk capaian realisasi vaksinasi di Kabupaten Bogor, dosis pertama 84,40 %, dosis kedua 49,93 %, dosis ketiga 110,94 persen ini yang booster.
"Total tercapai 67,54 persen untuk keseluruhan. Kami terus mempercepat vaksinasi Lansia dan anak-anak, namun ketersediaan vaksinnya perlu ditambah," pungkas Ade Yasin.