DPRD Kota Bogor

DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Perubahan RPJMD, Tapi Ada 6 Catatan Penting yang Harus Dijalankan

Sahkan Perda Perubahan RPJMD 2019-2024, Ketua Pansus DPRD Kota Bogor Bambang Dwi Wahyono sebuat ada 6 catatan penting yang harus dijalankan.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Dok. Humpro DPRD kota Bogor
DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Perubahan RPJMD, Tapi Ada 6 Catatan Penting yang Harus Dijalankan. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - DPRD Kota Bogor sahkan Perda Perubahan RPJMD, tapi ada 6 catatan penting yang harus dijalankan.

DPRD Kota Bogor menyetujui rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2019-2024.

Disahkannya Perda ini juga turut disaksikan oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya pada rapat Paripurna, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: DPRD Kota Bogor Bakal Panggil Dispora Soal Viral Hadiah Lomba Renang Berupa Voucher Rp 50 Ribu

Seluruh anggota DPRD Kota Bogor menyetujui Raperda Perubahan RPJMD ini setelah Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Perubahan RPJMD, Bambang Dwi Wahyono membacakan laporan pansus diahapan semua peserta sidang.

Dalam laporan tersebut, Bambang menyampaikan perubahan RPJMD dilakukan atas dasar terjadinya penyebaran virus Covid-19 di Indonesia yang berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, baik secara makro maupun mikro.

Sehingga, didalam perubahan RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024, mengakomodir perubahan Penyesuaian dasar hukum, Pemutakhiran capaian kinerja setiap urusan, Pemutakhiran capaian pengelolaan keuangan daerah, serta Reformulasi identifikasi permasalahan dan isu strategis.

Baca juga: Tunjang Kinerja di Pesta Demokrasi, Komisi I DPRD Kota Bogor Ingin Kantor Bawaslu Segera Dibangun

Kemudian Penyesuaian strategi, arah kebijakan dan sasaran terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, Penyesuaian nomenklatur program sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050 tahun 2020, Penyesuaian indikator dan target kinerja bagi nomenklatur program baru sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050 tahun 2020, Penyesuaian proyeksi  keuangan daerah, Penyesuaian Indikator  Makro, Indikator Kinerja Kunci (IKK), beserta targetnya dan Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

“Pembahasan terhadap Raperda Kota Bogor tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024 dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang  diatur dalam Peraturan Tata Tertib DPRD Kota Bogor,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, terdapat enam poin catatan dari Pansus terhadap perubahan RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024.

Pertama, program dan indikator program yang selanjutnya, akan dijabarkan dalam kegiatan dan subkegiatan dalam Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kota Bogor setelah Perubahan RPJMD ini ditetapkan.

Kedua, menyempurnakan arah kebijakan pada sektor pendidikan menjadi “Peningkatan kuantitas dan kualitas sarana prasarana Pendidikan dasar menuju 12 tahun secara bertahap melalui pembangunan sekolah negeri baru tersebar sesuai dengan standar pelayanan minimal di bidang Pendidikan, terutama penambahan sarana baru diluar fasilitas yang ada saat ini.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto Sebut Masjid Dapat Jadi Madrasah Anak-anak untuk Atasi Tawuran

Ketiga, perubahan atas Target capaian indikator Makro Pembangunan sesuai dengan hasil pembahasan akhir pada tanggal 27 Desember 2021.

Keempat, mencantumkan penjabaran visi Kota Bogor yang ramah keluarga, dengan pengarus-utamaan keluarga pada kegiatan program dan pembangunan Kota Bogor.

Baca juga: FKUI Miliki Data Center IMERI-IDEALAB Dapat Digunakan untuk Kepentingan Indonesia dan Dunia

Kelima, Akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya berdasarkan hasil evaluasi Gubernur terhadap Perubahan RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024.

“Terakhir, terkait creative financing. Terdapat dua program pendanaan pembangunan, yang pertama adalah Sinergi pendanaan Pemerintah Pusat,  pemerintah Provinsi, Pemeritah Kota dan Pembiayaan Hutang Daerah yang ditujukan untuk pembangunan WTP Palasari 50 Liter/Detik, Reservoair Kapasitas 1000 M3, Jaringan Distribusi Utama, Pembangunan WTP Cikereteg 200 Liter/Detik, Reservoir Kapasitas 4000 M3, Jaringan Distribusi Utama, Pembangunan Gedung RSUD Tahap III (4 Blok),” jelas Bambang.

“Sedangkan untuk skema pendanaan kedua yakni Sinergi Pendanaan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Kerjasama Swasta, akan difokuskan untuk Pembangunan Sarana Prasarana Olahraga, Pembangunan Transportasi Berbasis Rel dan Pembangunan kawasan pusat pemerintahan Kota Bogor,” tutup Bambang.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved