Imlek
Rayakan Secara Sederhana, Kelenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang Hanya Gelar Ibadah Selama Imlek
Perayaan Imlek Sederhana dan Terapkan Prokes Ketat di Kelenteng Bio Kwan Tee Koen Karawang. Tak ada atraksi barongsai ataupun pawai naga
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG - Kelenteng Bio Kwan Tee Koen di Jalan Ir H Juanda Nomor 1A, Kelurahan Nagasari, Karawang Barat, Kabupaten Karawang merayakan Imlek 2573 secara sederhana.
Tak ada lagi iring-iringan barongsai ataupun pawai naga.
Hal tersebut disampaikan Pengurus Kelenteng, Lianto.
Dirinya mengatakan, menyambut perayaan Imlek tahun ini, pengurus yayasan kelenteng tidak menggelar acara resmi yang bersifat kerumunan.
Namun, hanya menggelar kegiatan peribadatan yang sederhana dengan tetap menjaga protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.
Apalagi, saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dan adanya varian baru omicron.
"Kita tidak ada acara besar, hanya peribadatannya saja. Dan itu juga terapkan prokes," katanya, saat ditemui, pada Sabtu (29/1/2022).
Dia melanjutkan, akan ada petugas yang mengawasi protokol kesehatan. Selain itu juga umat akan sembahyang secara bergantian di dalam Vihara dan diminta segera pulang setelah beribadat.
"Jadi kalau kami kan engga ada peribadatan bersama seperti umat lain, kita sendiri-sendiri. Makanya setelah ibadah mereka langsung pulang, engga ada acara besar-besaran," jelas dia.
Baca juga: Tak Hanya Tewaskan Tiga Warga, Kebakaran di Tebet Sebabkan Puluhan Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Baca juga: Resmi Digelar di Bekasi, Polisi Ultimatum Seluruh Pihak untuk Tak Jadikan Street Race Ajang Taruhan
Saat ini para pengurus sedang mempersiapkan untuk menyabut Imlek Tahun 2022.
Dalam kegiatan menyambut perayaan Imlek tetap menjaga protokol kesehatan.
Baik ketika kegiatan bersih-bersih arca di kelenteng, atau nanti pada saat kegiatan ibadah bagi umat.
Kalau saat Imlek nanti kita sembahyang biasa, tidak ada acara resmi yang berkumpul bersama. Untuk yang akan sembahyang disini juga wajib dengan prokes," ujarnya.
Dia menambahkan saat ini jumlah lilin merah dari umat baru ada 15 saja, baik ukuran kecil, sedang hingga besar. Biasa lilin merah mencapai 60 buah.
"Ya mungkin karena dampak pandemi juga, dan juga kebanyakan umat pada ibadat di rumahnya masing-masing," katanya.
Baca juga: Terbakar Sejak Subuh, Kepulan Asap Masih Terlihat di Lokasi Kebakaran Kebon Baru, Tebet Siang Ini
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Anggota DPR RI Desak Pemerintah Siapkan Fasilitas Isolasi Mandiri Terpusat
Tahun Baru Imlek itu jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022. Tahun Baru Imlek itu juga disebut sebagai Tahun Macan Air.
Pantauan TribunBekasi.com (Warta Kota Group), jalan depan kelenteng itu dipasang lampion berwarna serba merah, ornamen-orname khas imlek juga telah di pasang di area tersebut.
Terlihat sejumlah petugas tengah membersihkan setiap sudut ruangan kelenteng. Ada pula petugas yang sedang menyecat sudut pojok area Kelenteng.
Tiang bangunan kelenteng dan ornamen mereka bersihkan menggunakan kain halus yang telah dibasahi air.
Tempat pemujaan atau altar juga tidak luput dibersihkan.
Sejumlah lilin merah, mulai ukuran kecil sedang hingga besar tengah dipersiapkan untuk disusun di area tersebut
Salah satu pengurus Kelenteng Kwan Tee Koen, Lianto menjelaskan persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2022 atau 2573 Kongzili dilakukan sejak kemarin.
Persiapan dilakukan mulai dari membersihkan area Kelenteng, pemasangan ornamen hingga pembersihan altar atau tempat persembahan.
"Dari kemarin sebetulnya persiapan, hari juga kita lakukan persiapan. Ya semua dicat ulang, ada sembilan altar dibersihkan, dan pemasangan lampu lampion dan pernak-pernik lainnya," ujarnya, saat ditemui, pada Sabtu (29/1/2022l.
Dia menyebut perayaan Tahun Baru Imlek 2022 ini, tidak semeriah tahun sebelum pandemi.
Pihaknya juga akan menerapkan protokol kesehatan kepada umat yang hadir.
"Tetap prokes, diatur nanti masuk bergantian bagi yang sembahyang. Setelah itu mereka diminta langsung pulang, tidak ada acara lagi," ungkap dia.
Dia menambahkan, tahun berdirinya Kelenteng Kwan Tee Koen belum diketahui, sekira abad ke-18 atau 1800-an.
"Persis tahunnya tidak pasti, abad 18 sudah ada tahun pada tahun 1800 sudah ada," tandasnya.