Metropolitan

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Wagub DKI Bersyukur Ibu Kota Masih Berstatus PPKM Level 2

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Wagub DKI Bersyukur Ibu Kota Masih Berstatus PPKM Level 2. Berikut selengkapnya

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Kamis (13/1/2022) malam. 

WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meyakini pemerintah pusat mengambil kebijakan komprehensif terkait peningkatan kasus covid-19 varian omicron.

Oleh karean itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum perlu menarik rem darurat.

"Kemarin banyak berspekulasi Jakarta akan di level 3, ternyata kan tidak. Pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan kan harus komprehensif. Jadi, kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat itulah kebijakan yang terbaik," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022).

Orang nomor dua di Ibu Kota itu bersyukur, sebab Jakarta masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 hingga saat ini.

"Jadi kami bersyukur, tetap mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk di level 2. Itu pun mohon maaf, karena ada daerah-daerah penyangga. Klau tidak ada daerah penyangga, mungkin Jakarta bisa di level 1. Tapi apapun keputusan pemerintah pusat, kami laksanakan sebaik mungkin," tutur Ariza.

Baca juga: 5 Hari Hilang, Remaja Cantik Terlihat di Gudang yang Dijaga Pria Bersenjatakan Pistol di Penjaringan

Baca juga: Kayuh Sepeda Kesayangan, Erry Wijaya Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Pasar Minggu Raya

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan bahwa berdasarkan analisa pihaknya belum akan memperketat seluruh kegiatan masyarakat.

"Pada saat ini keputusannya mungkin belum untuk melakukan itu, dan analisanya kan dilakukan setiap minggu," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Menurut Dwi, setiap minggu bahkan setiap hari Pemprov DKI Jakarta berdiskusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melihat kondisi dan situasi sebenarnya.

Ia juga menuturkan rem darurat akan bisa diterapkan dengan memperhatikan penambahan kasus, ketersediaan tempat tidur di tempat isolasi atau rumah sakit.

"Ini menjadi poin penting juga tentu aktivitas warga yang mungkin sudah kita lihat sudah sulit untuk di kendalikan prokesnya dan sebagainya," tutur Dwi.

Sebagai informasi, Berdasarkan data terkini Dinkes DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per 26 Januari 2022, naik sejumlah 1.886 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 14.082 (orang yang masih dirawat/isolasi).

"Perlu digarisbawahi bahwa 12.483 orang dari jumlah kasus aktif (88,6 %) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 3.509 orang sehingga totalĀ  kasus 886.999, yang mana 3.325 di antaranya (94,8 %) juga merupakan transmisi lokal," jelas dia.

Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.

Dari 1.922 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 613 lainnya adalah transmisi lokal.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved