Ridwan Kamil Sesalkan Pernyataan Arteria Dahlan Soal Bahasa Sunda, Sarankan Segera Minta Maaf

Ridwan Kamil mengatakan jika Arteria tidak nyaman dengan penggunaan Bahasa Sunda, tinggal disampaikan secara sederhana.

Editor: murtopo
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat mengunjungi Mabes Polri, Senin (6/7/2020). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bereaksi atas pernyataan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan yang meminta Jaksa Agung mengganti Kajati gara-gara menggunakan bahasa sunda saat rapat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan untuk segera meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Sebelumnya Arteria meminta Jaksa Agung mengganti Kajati yang menggunakan Bahasa Sunda dalam rapat kerja, Senin (17/1/2022).

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," kata Ridwan Kamil di sela kunjungannya di Bali, Selasa (18/1/2021).

Baca juga: Belasan Korban Alami Trauma Mendalam, Ridwan Kamil Dukung JPU Tuntut Hukuman Mati Herry Wirawan

Ia mengatakan ada dua jenis masyarakat dalam melihat perbedaan.

Pertama ada yang melihat perbedaan itu sebagai kekayaan, sebagai rahmat.

Ia berharap mayoritas warga melihat perbedaan dengan cara ini.

Kelompok kedua, katanya, ada yang melihat perbedaan sebagai sumber kebencian dan itu yang harus dilawan.

"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun atau ribuan tahun, menjadi kekayaan Nusantara ini," katanya.

Baca juga: Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Dibangun Tahun 2022, Ridwan Kamil: Peletakan Batu Pertama Februari

Ridwan Kamil mengatakan jika Arteria tidak nyaman dengan penggunaan Bahasa Sunda, tinggal disampaikan secara sederhana.

Tapi kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan, menurutnya terlalu berlebihan. 

"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z nya Bahasa Sunda," katanya.

Ia mengatakan biasanya bahasa daerah diucapkan hanya pada momen tertentu seperti ucapan selamat, pembuka pidato atau penutup pidato, atau di tengah-tengah saat ada celetukan.

Baca juga: Kota Depok akan Bangun 2 Masjid Agung di Pondok Cina dan Jatijajar, Arsiteknya Ridwan Kamil

"Makanya harus ditanya mana buktinya yang membuat tidak nyaman. Bayangan saya kelihatannya tidak seperti yang disampaikan persepsinya seperti itu," tuturnya.

Bahasa daerah, katanya, akan mewarnai penuturan dalam berbagai kesempatan yang mencirikan kekayaan dan keberagaman Indonesia.

"Makanya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika itu mewakili semangat itu. Jadi kalau ada yang rasis seperti itu menurut saya harus diingatkan tentunya dengan baik-baik dulu lah," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Arteria Dahlan Singgung Urang Sunda, Ridwan Kamil Menuntut Sang Politikus Meminta Maaf

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved