Prestasi UI

3 Mahasiswa Arsitektur UI Usung Narana Shelter, Kalahkan 350 Karya Lain dari Seluruh Dunia

Usung Narana Shelter 3 mahasiswa Fakultas Teknik Arsiktektur UI kalahkan 350 karya lain dari seluruh dunia.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Dok. Humas dan KIP UI
3 Mahasiswa Arsitektur UI Usung Narana Shelter, Kalahkan 350 Karya Lain dari Seluruh Dunia. 

Penuhi Kelangsungan Hidup Biologis

Ariq Dhia Athallah menyatakan bahwa Shelter yang tidak memperhatikan kearifan lokal, justru dapat menimbulkan dampak negatif bagi para korban bencana.

Kesepian dan rasa putus asa, dapat timbul pada korban bencana alam, yang merasa terputus dari identitas mereka sebagai bagian dari suatu komunitas,

"Untuk menghindari dampak negatif tersebut, maka shelter dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar kelangsungan hidup biologis individu, juga mempertahankan identitas dalam komunitas,” kata Ariq.

Baca juga: LD FEB UI Ungkap Penelitian Cara Pandang Pemuda Terhadap Usaha di Bidang Pertanian

Gusti Ayu menambahkan bahwa shelter darurat harus dapat dibangun sepraktis mungkin. Oleh karena itu, kami memiliki ide untuk merancang shelter modular yang dibangun dengan memanfaatkan mekanisme permukaan sebagai strategi utama kami.

"Kami membuat desain struktur bangunan dan sistem darurat yang komprehensif untuk komunitas yang berkelanjutan,” ujar Gusti Ayu.

Sementara itu, Nadya Fatin Nur Rahma Sultan menyebutkan bahwa pihaknya menggunakan kain saree sebagai bagian dari desain shelter Narana.

Saree telah mengakar ke dalam budaya India sejak 2800-1800 SM. Seiring waktu, setiap wilayah India telah mengembangkan gaya saree-nya sendiri.

Baca juga: FIA UI Lakukan Penguatan Kelompok Tani Megamendung Bogor, Terungkap 3 Kunci Sukses Berbisnis Kopi

Kain saree merupakan salah satu benang merah yang menghubungkan identitas dan kebudayaan India secara keseluruhan.

Saree lebih dari sekadar pakaian atau kain. Saree mewakili keakraban, identitas, dan rasa memiliki bagi masyarakat India.

Kain saree dapat digunakan dalam desain shelter sebagai pembatas antar ruangan dan lapisan atap. Kain saree memiliki karakteristik yang aerodinamis, dapat menyaring cahaya, berfungsi sebagai penutup, memberikan kehangatan saat malam dan sekaligus menaungi dari iklim panas India. 

Karakteristik kain saree memungkinkan sirkulasi udara yang dinamis antar ruang di dalam shelter. Selain menggunakan kain saree utuh, pengembangan shelter Narana juga memungkinkan penggunaan kain saree daur ulang yang tidak terpakai, sobek, atau rusak, dengan teknik menganyam.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved