Berita UI
LD FEB UI Ungkap Penelitian Cara Pandang Pemuda Terhadap Usaha di Bidang Pertanian
Ungkap penelitian cara pandang pemuda terhadap usaha di bidang pertanian. LD FEB UI sebut Ada 31% wirausahawan muda dapat kendala akses perbankan.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - LD FEB UI ungkap penelitian cara pandang pemuda terhadap usaha di bidang pertanian.
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) pada tahun 2021 bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
Baca juga: FIA UI Lakukan Penguatan Kelompok Tani Megamendung Bogor, Terungkap 3 Kunci Sukses Berbisnis Kopi
Kerjasama itu dalam program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) di tiga bidang studi.
Ketiga bidang studi itu adalah studi pemetaan provinsi tentang akses layanan keuangan pada empat provinsi lokasi program YESS.
Lalu, penilaian pasar dan rantai nilai, serta analisis pasar kerja dan pemetaan potensi pekerjaan untuk beragam profil pemuda.
Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir setengah (42 %) wirausahawan muda di sektor pertanian adalah kelompok yang berpotensi besar untuk didorong ke akses layanan keuangan perbankan.
Ada 31 % wirausahawan muda yang menghadapi kendala dalam mengakses layanan keuangan perbankan.
Kelompok yang kedua ini merupakan prioritas utama yang perlu mendapatkan pendampingan, seperti sosialisasi dan edukasi skema permodalan yang tersedia pada mitra lembaga keuangan.
Baca juga: UI Lantik Dekan FT dan FKG serta 18 Wakil Dekan Baru, Ini Pesan Rektor UI Prof. Ari Kuncoro
Selain itu, pemberi program juga perlu melakukan kolaborasi dengan mitra layanan keuangan perbankan agar penerima manfaat dapat difasilitasi dengan skema pembiayaan mikro dan atau ultra-mikro sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah dan usaha.
Hal itu dipaparkan oleh perwakilan tim peneliti LD FEB UI Endang Antarwati S.E., M.E., Ir. Nur Hadi Wiyono, M.Si., dan Drs. Asmanedi, M.Si., secara daring pada Jumat kemarin.
Dari hasil studi tersebut juga terungkap cara pandang pemuda terhadap usaha di bidang pertanian, bahwa bekerja di bidang pertanian itu kotor, capek, dan kurang menguntungkan.
Hal ini menandakan ketertarikan terhadap sektor pertanian masih minim.
Di sisi lain, ditemukan bahwa pertanian yang menguntungkan adalah pada rantai nilai pemasaran dan pengolahan hasil pertanian.
Oleh karena itu, upaya untuk menarik petani muda di sektor pertanian dapat dilakukan dengan mendorong pemuda terlibat dalam bidang pemasaran/distribusi hasil pertanian atau pengolahan (processing).
Baca juga: FKUI Buka Program Studi Spesialis 1Kedokteran Keluarga Layanan Primer, Ini Tujuannya
Pemerintah dapat mendorong mereka yang tertarik pada aspek budidaya, menggunakan teknologi pertanian (smart farming) untuk meningkatkan produktivitas.
Selain penerapan teknologi, jaminan pemasaran hasil pertanian perlu dikembangkan bersama mitra, perusahaan, koperasi, atau badan usaha lainnya.
Berbagai upaya tersebut perlu diperkuat untuk menarik dan mendukung pemuda terlibat dalam sektor pertanian.