PODCAST UI
UI dan PT Paiton Energy Siap Bantu Komunitas Maupun Warga Permukiman yang Ingin Dirikan PLTSa
Proyek kolaborasi UI dengan PT. Paiton Energy ini diklaim mampu menghasilkan daya listrik sebesar 234 KwH.
Penulis: Alex Suban | Editor: murtopo
Laporan Tribun News Depok, Muhamad Fajar Riyandanu
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Agung Waluyo mengatakan saat ini UI sedang mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Proyek kolaborasi UI dengan PT. Paiton Energy ini diklaim mampu menghasilkan daya listrik sebesar 234 KwH.
Umumnya, listrik yang dihasilkan dari PLTSa ini digunakan untuk penerangan di sejumlah laboratorium fakultas.
Agung menjelaskan, pasokan listrik dari PLTSa Parangtopo UI masih dalam skala kecil.
Biodigaster PLTSa juga masih bergantung pada suplai sinar matahari yang dibutuhkan untuk pengolahan bakteri menjadi gas.

Baca juga: Produksi Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah UI untuk Penerangan Ruangan Praktik Mahasiswa
"Sempat lima hari turun hujan di bulan Desember itu produksi gasnya menurun. Karena memang membutuhkan sinar matahari agar si bakteri yang ada di biodegester itu hidup dengan optimal karena mereka membutuhkan suhu yang optimal juga," kata Agung di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (03/1/2022).
Selain itu, sejumlah tantangan dalam pengoperasian PLTSa saat ini adalah minimnya pasokan limbah maupun sampah rumah tangga, ranting dan daun serta kotoran sapi.
Biasanya, limbah rumah tangga didapatkan dari aktivitas kantin UI. Namun, karena UI masih menerapkan pembelajaran daring, pasokan sampah rumah tangga mengalami penurunan.
"Saat ini kami mendapatkan tantangan karena kampus lagi libur, sampah yang kita dapatkan hanya dari Rumah Sakit (RS) UI. Kebetulan memang dari RS UI belum diterapkan budaya untuk dipisahkan sampah daur ulang, sampah organik dan non organik. Sehingga kami memang perlu pisahkan di sini dan itu cukup memakan waktu," sambung Agung.

Baca juga: Kelola Sampah di Lingkup Kampus, UI Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Pada kesempatan tersebut, Agung berharap para civitas akademika di UI dapat mendukung pengoperasionalan PLTSa dengan pemilahan sampah.
Menurut Agung, pola pikir sampah sebagai sebuah musuh harus dibuang jauh-jauh.
Selain memproduksi listrik, PLTSa UI juga menghasilkan pupuk kompos dan pupuk cair.
Dua jenis pupuk itu dihasilkan dari hasil proses pengolahan sampah rumah tangga, sampah daun dan ranting, serta kotoran sapi.
"Pupuk kompos itu bisa digunakan untuk tanaman pot yang kita miliki di rumah. Dan itu tentu saja bermanfaat bagi rumahuntuk mendapatkan penghijauan. Khusus unruk petani, dari kompos padat maupun cairnya itu sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi tanaman buah," ujar Agung.
Pada kesempatan tersebut, UI terbuka kepada para komunitas maupun warga permukiman yang ingin mendirikan PLTSa di wilayahnya.
Bersama PT. Paiton Energy, UI akan memberikan bantuan berupa alat-alat seperti biodegester, alat cacah, generator gas menjadi listrik dan pelatihan-pelatihan teknis.
"Kami memang memiliki tanggung jawab sosial bahwa mereka (PT. Paiton Energy) keberadaannya tidak hanya mendapat energi dari fosil saja, ada keinginan untuk mendonasikan biodegester ini tentu mereka juga berpartisipasi bersama UI untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan," pungkas Agung. (M29).
UI Kejar Terget Masuk Jajaran Kampus Elit Dunia |
![]() |
---|
Sambut Indonesia Sebagai Presidensi G20, UI akan Rilis Bus Listrik dalam Waktu Dekat |
![]() |
---|
Sosok drg. Nurtami, Ph.D., Sp, OF(K), Dokter Gigi yang Ahli dalam Ilmu Forensik |
![]() |
---|
Podcast UI: Kejar Mimpi Universitas Top Dunia, Universitas Indonesia Garap 4000 Riset per Tahun |
![]() |
---|
Entrepreneur University Paradigma Baru UI yang Dulunya Teaching University dan Research University |
![]() |
---|