Berita UI

Kelola Sampah di Lingkup Kampus, UI Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Para warga kampus seperti civitas akademika, dosen, karyawan, dan mahasiswa diminta berpartisipasi dalam memilah sampah organik dan non organik

Penulis: Alex Suban | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok/Muhamad Fajar Riyandanu
Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Agung Waluyo di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (03/1/2022). 

Laporan Tribun News Depok, Muhamad Fajar Riyandanu

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Universitas Indonesia (UI) tengah melakukan upaya untuk mengurangi debit sampah di lingkungannya. Salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut yakni dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Menurut Direktur Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI, Agung Waluyo, adanya ide untuk mendirikan PLTSa berawal dari keprihatinan dari dosen peneliti dan pengabdi fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

"Bapak Dr. Munawar Khalil memiliki ide untuk mengelola sampah di dalam kampus, sehingga tidak hanya mampu menyelesaikan permasalahan kebersihan dan lingkungan hidup saja, tetapi juga bermanfaat untuk digunakan sebagai salah satu sumber energi baru dan terbarukan," kata Agung di Laboratorium Parangtopo UI pada Senin (03/1/2022).

Universitas Indonesia (UI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Universitas Indonesia (UI) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). (Tribunnewsdepok/Muhamad Fajar Riyandanu)

Baca juga: UI Berikan Pelatihan Pemetaan untuk Kembangkan Geowsiata Cikarang Sukabumi, Ada Curug Three in One

Selain itu, proyek PLTSa ini diharap mampu mengubah pola pikir warga UI dalam pengendalian sampah.

Para warga kampus seperti civitas akademika, dosen, karyawan, dan mahasiswa diminta turut andil dan berpartisipasi dalam memilah sampah organik dan non organik.

Agung menambahkan, dari pemilihan sampah itulah nantinya yang akan membantu proses pembuatan atau produksi dari gas.

Baca juga: UI Kerjasama Penelitian Klinis dengan National Center for Global Health and Medicine Jepang

Gas tersebut akan diubah menjadi listrik. Gas yang dihasilkan bisa langsung digunakan untuk kebutuhan penerangan sejumlah ruangan praktik mahasiswa, seperti Laboratorium Parangtopo.

"Kalau di Negara empat musim dapat digunakan untuk penghangat ruangan di dalam rumah. Kalau di sini mungkin penggunaannya hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga. Dari gas tersebut itu juga nanti akan diubah menjadi listrik, tentu saja memang menggunakan alat generator pembangkit listrik tenaga gas," jelas Agung.

Selain memproduksi listrik, PLTSa UI juga menghasilkan pupuk kompos dan pupuk cair.

Baca juga: Mahasiswa FEB UI Juara Nasional di Berbagai Kompetisi di Indonesia

Dua jenis pupuk itu dihasilkan dari hasil proses pengolahan sampah rumah tangga, sampah daun dan ranting, serta kotoran sapi.

"Nantinya pupuk tersebut akan kami distribusikan kepada petani di seputaran kampus UI Depok. Seperti kita ketahui Depok terkenal dengan blimbingnya. Mangkanya salah satu ikon Kota Depok adalah blimbing, dan itu kita sudah memiliki mitra penerima manfaat yang akan menerima pupuk kompos tersebut," pungkas Agung. (M29)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved