Berita Depok

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Kota Depok Meroket Tajam, Daging Sapi Stabil Rp 130.000 per Kg

Jelang Nataru, Harga Cabai Rawit di Kota Depok Meroket Tajam, Harga Daging Sapi Stabil di Angka Rp 130.000 Per Kilogram

Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Ace (48) pedagang daging sapi di Pasar Agung, Kota Depok pada Kamis (23/12/2021) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Jelang perayaan hari natal dan tahun baru, sejumlah bahan pangan di Depok mengalami kenaikan.

Di antaranya harga cabai rawit dan bawah putih. 

"Saya jual cabai rawit sekarang Rp 100.000 per kilo. Dari sono (Agen) sudah Rp 90.000 per kilo," kata Suri, salah satu penjual bahan pangan di Pasar Agung saat ditemui pada Kamis (23/12/2021), siang. 

Lebih lanjut, pedagang dengan nomer lapak Blok C 19 ini menambahkan, sejumlah bahan pangan lain seperti bawang putih dan bawang bombai juga mengalami kenaikan.

Namun, kenaikan dua komoditas tersebut tidak separah kenaikan harga cabai rawit. 

"Bawah putih naiknya gak banyak, hanya seribu rupiah. Bawang Bombai naik Rp 2.000. Naik sih, tapi gak kayak rawit, melonjak gitu," sambung Suri. 

Menurut laporan harian Kementerian Perdagangan melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok di Kota Depok, harga cabai rawit per tanggal 23 Desember senilai Rp 98.000 per kilogram.

Padahal, pada 1 Desember, harga cabai rawit masih ada di harga Rp 35.000 per kilogram.

Dengan demikian, dalam waktu 22 hari, harga cabai naik 180 persen. 

Baca juga: Minim Anggaran,Risma Gandeng Kitabisa.com untuk Biayai Pengobatan Raisya-Bayi Penderita Hidrosefalus

Baca juga: Besok Mulai Libur Natal dan Tahun Baru, Terminal Bayangan Parung Masih Sepi

Sementara itu, untuk harga bawang putih per tanggal 23 Desember ada di angka Rp 26.500.

Harga ini naik 10,42 persen dari sebelumnya Rp 24.000 di tanggal 1 Desember. 

Suri pun menyebut, kenaikan harga cabai berpengaruh pada pendapatan harian yang ia peroleh.

Menurutnya, harga cabai yang murah akan lebih menghasilkan untung.

Pasalnya, saat harga cabai rawit melambung tinggi, para pembeli juga menurunkan jumlah pembelian. 

"Biasanya yang beli setengah kilo sekarang paling banyak beli 1 ons. Asal buat pelengkap dapur saja. Mending harga cabai rawit murah, kita dapat untung, lakunya banyak. Kalau cabai rawit mahal, modalnya doang yang gede," keluh Suri. 

Baca juga: Pastikan Nataru Kondusif, Kapolri Tinjau Langsung Persiapan Pengamanan Kawasan Puncak

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Telur Ayam dan Minyak Goreng di Kota Depok Kian Mahal

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved