Berita Depok
Hadapi Kemajuan Zaman, Pemkot Depok Harapkan Orang-Orang Depok Berbudaya Lestarikan Kesenian Betawi
Hadapi Kemajuan Zaman, Pemkot Depok Harapkan Orang-Orang Depok Berbudaya Lestarikan Kesenian Betawi. Berikut Selengkapnya
Penulis: Alex Suban | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono, mengapresiasi pelaksanaan Pekan Seni dan Budaya (PSB) Depok 2021.
Imam menilai, pelaksanaan PSB menunjukkan bahwa Depok merupakan kota yang berbudaya.
"Sesuai juga dengan misi Depok, mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya berbabasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga," kata Imam saat di Rumah Budaya Rawa Denok, Pancoran Mas pada Sabtu (18/12/2021).
Lebih lanjut, ujar Imam, kemajuan peradaban di Depok tak lepas dari peran dan kolaborasi pemerintah, komunitas, seniman, dan akademi. "Zaman saya kecil, Depok kayak tempat buang jin, tapi sekarang kemajuan Depok luar biasa," sambung Imam.
Imam menilai, seiring berjalannya waktu, Depok menjadi kota yang plural.
Depok menjadi pilihan bagi masyarakat untuk tinggal dengan berbagai alasan.
Salah satunya adalah lokasinya yang menempel dengan Ibukota Jakarta.
"Kerja di DKI, tinggal di Depok. Dan adanya Universitas Indonesia (UI) menjadi alasan bertambahnya masyarakat yang tinggal di Kota Depok. Di depok adalah gambaran Indonesia kecil. Ada suku Jawa, Betawi, Sunda, Sumatera, Ambon, Papua dan semua suku ada di sini," ujarnya.
Baca juga: Dukung Peningkatan Kualitas Sungai Citarum, JMI Salurkan Donasi Pendidikan Anak Pinggir Sungai
Baca juga: Guru Ngaji yang Cabuli Gadis di Bawah Umur di Pinang Ternyata Anak Buah Habib Rizieq Shihab
Sementara itu, Ketua Kumpulan Orang-Orang Depok Berbudaya (KOOD), Ahmad Dahlan, kesenian Depok seperti lagu gambang kromong, ilmu silat, tari, makanan dan seterusnya tidak boleh hilang termakan zaman.
"Seni budaya itu kan indentitas sebuah daerah, pakaian makanan/kuliner, keseniannya, adat istiadatnya. Depok ini sudah hampir hilang. Karena kemarin-kemarin gak ada yang peduliin. Jadi akhirnya saya sama teman-teman dari tahun 29 September 2000 bikin organisasi yang mikirin seni budaya depok. Alhamdulillah sekarang ini sudah mulai kelihatan," papar Dahlan pada Sabtu (18/12/2021).
Senada dengan Imam, Dahlan menyebut Depok saat ini sudah menjadi kota yang plural.
Walau Depok sudah menjadi kota yang multi etnis, ia berharap kesenian betawi tidak boleh hilang.
"Ada dari minang, batak karo, karena depok ini sudah sangat plural. Masyarakatnya macam, keseniannya juga sudah macam-macam, tapi kesenian betawi ini gak boleh hilang," harap Dahlan.
Sadar bahwa Depok menjadi kota yang plural, pihak Pemkot berharap KOOD Depok bisa menjadi salah satu kelompok budaya yang mampu mengkoordinir budaya dan kesenian di Depok. "Sukunya beragam, dan keberagaman itulah yang membuat kita maju," jelas Imam. (m29)