Berita Nasonal

Mitigasi Perubahan Iklim Jadi Tanggung Jawab Bersama, Sektor Swasta Dukung Pemerintah Capai NEZ 2060

Mitigasi Perubahan Iklim Tanggung jawab bersama, Sektor Swasta Dukung Pemerintah Capai Net Zero Emission 2060

Penulis: Dwi Rizki | Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Webinar Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) pada Selasa (14/12/2021). 

"Untuk itu dalam implementasi NDC dan peta jalan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, kami mendorong komitmen berbagai macam pemangku kepentingan terutama dalam sektor swasta. Melalui kegiatan ini semakin banyak kolaborasi dan jejaring bersama mencapai target NDC," paparnya.

Adapun beberapa langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk strategi dan rencana aksi nasional untuk mencapai emisi nol bersih dipaparkan oleh Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN/BAPPENAS, Ir. Medrilzam, M.Prof. Econ, Ph.D.

Dipaparkannya, pemerintah kini tengah dalam upaya transformasi ekonomi hijau dengan prinsip low carbon development.

Dilihat dari skenario yang disusun Bappenas, ekonomi hijau diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan per kapita sekitar 6% pada Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Separuh Sudah Ambil, Kemenag Buka Ruang Bagi Warga Penggarap Lahan UIII Depok Terima Uang Kerahiman

Baca juga: Harapkan Jadi Agen Perubahan, Kalbis Institute Luluskan 504 Wisudawan dari 7 Program Studi

Untuk menuju NZE, Indonesia membutuhkan investasi besar sekitar 3-5% PDB dari tahun berjalan mulai 2022 dan tidak mungkin pemerintah mampu mengcover semua.

Oleh karena itu pemerintah memberikan insentif bagi partisipasi ekonomi private sector berupa insentif fiskal pajak dan bea masuk untuk Pengembang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan insentif non fiskal berupa deregulasi perizinan dan reward.

"Namun, tantangan ke depannya tidak hanya itu, masih ada resiko stranded asset, persiapan migrasi ke green jobs dan transfer teknologi dan inovasi. Jika kita tidak serius berinovasi pada teknologi, Indonesia hanya akan menjadi market bagi teknologi negara maju," ujar Medrilzam.

Pada kesempatan yang sama, Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menambahkan, terdapat empat strategi yang bisa korporasi lakukan.

Pertama menggunakan EBT, mengurangi ketergantungan fossil fuel, elektrifikasi dan penggunaan bahan bakar bersih.

"Jika kita ingin mencapai Net Zero Emission pada 2030, maka bauran energi terbarukan harus mencapai setidaknya mendekati 50

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved