Kabar Duka

17 Tahun Imas Mengabdi Sebagai Guru Honorer, Bupati Karawang : Pengabdian Penuh Ketulusan

17 Tahun Mengabdi Sebagai Guru Honorer, Bupati Karawang: Pengabdian Penuh Ketulusan. Harapan untuk menjadi guru tetap pun pupus, Imas meninggal

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana saat bersama Imas Kustiani (53) di Hari Guru Nasional di Lapangan Kantor Bupati pada 25 November 2021 lalu 

Perjuangan Imas pun berakhir, dirinya dipanggil yang Maha Kuasa pada Selasa (7/12/2021).

Imas pun segera dimakamkan pihak keluarga di tanah kelahirannya, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (8/12/2021).  

"Sudah dirawat tiga hari, barusan sudah dimakamkan di Purwakarta," ucap Nana.

Baca juga: Mirisnya Nasib Imas, Guru Honorer 17 Tahun di Karawang yang Stroke Dinyatakan Tak Lulus Ujian PPPK

Perjuangan Imas Meraih Status Guru Tetap

Kisah Imas Kustiani, 53 tahun, guru honorer di Karawang, Jawa Barat masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 viral di media sosial.

Kisah itu diunggah di akun instagram @infokrw dari sumber pgri_kotabaru.fc, pada Kamis 16 September 2021.

Dalam unggahan itu, Imas yang usianya tak lagi muda menderita stroke. Imas tetap semangat mengikuti seleksi PPPK tersebut. Imas awalnya berjalan dengan menggunakan tongkat untuk menuju ruangan seleksi.

Akan tetapi karena kesulitan berjalan, langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.

Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.

Imas Kustiani (53) seorang guru honorer menderita stroke di Kabupaten Karawang, Jawa Barat tidak lulus ujian seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Imas sempat menjadi sorotan publik setelah videonya ikut ujian dalam kondisi sakit stroke viral di media sosial.

Imas seorang telah mengabdi selama 17 tahun di SDN Wancimekar 1, Kecamatan Kotabaru.

"Bu Imas sudah ada hasilnya maaf pak engga lulus," kata, Nana Suhana (54) suami Imas saat dihubungi pada Sabtu (9/10/2021).

Nana mengungkapkan istrinya telah berjuang dan berusaha keras mengikuti seleksi PPPK 2021 itu.

Perjuangannya terlihat tetap semangat mengikuti seleksi meskipun kondisinya sedang sakit stroke.

"Mungkin belum rejekinya, walaupun Bu Imas sudah berjuang berusaha ya gimana yang penting kita sudah ikhtiar," terang dia.

Menurutnya, Imas akan mengikuti testing atau seleksi kembali hingga bisa lulus atau diangkat pegawai pemerintah.

"Insya Allah ada testing lagi Bu Imas bisa ke angkat yang penting kita tetep semangat Insya Allah dikabulkan," ungkap dia.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved