Bencana Alam
Jenazah di Lumajang Tertimbun Lava Erupsi Gunung Semeru, Cerita Ibu dan Anak Tewas Berpelukan
Cerita ibu dan anak tewas berpelukan akibat guguran lava erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Ditemukan juga jenazah korban guguran lava.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LUMAJANG - Jenazah di Lumajang Tertimbun Lava Erupsi Gunung Semeru, Cerita Ibu dan Anak Tewas Berpelukan.
Bencana alam kembali melanda Jawa Timur akibat erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: 6.598 Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Memerlukan Bantuan Makanan, Pakaian dan Air Bersih
Bencana tersebut menerpa Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dan menelan banyak korban. Selain korban jiwa juga harta benda.
Relawan dan masyarakat yang datang membantu banyak menemukan jenazah di Desa Curah Kobokan dan Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang yang tertimbun lava.
Selain itu, banyak rumah yang tertimbun lava. Tidak sedikit penghuni rumah menjadi korban akibat rumah mereka tertimbun guguran lava erupsi Gunung Semeru.
Baca juga: Meninggal Berpelukan, Rumin Diduga Tak Tega Tinggalkan Ibunya yang Renta Saat Erupsi Gunung Semeru
Untuk mengevakuasi para korban yang berada di dalam rumah membutuhkan alat berat lantaran tebalnya guguran lava.
Terlihat ketebalan lava tersebut hampir mencapai atap rumah.
"Kemarin Minggu (5/12/2021) cuaca mendung, sehingga para relawan ditarik untuk mengantisipasi lava susulan. Butuh alat berat untuk evakuasi para korban, ujar salah seorang relawan dikutip dari Twitter @gu4rdian_4ngel.
Disebutkan juga bahwa timbunan lava tersebut masih terasa hangat dan kondisi Desa Renteng tergolong yang paling parah.
Hingga saat ini evakuasi para korban masih menunggu alat berat.
Suasana Mencekam Saat Ibu dan Anak Tertimbun
Bencana alam berupa erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur telah membawa luka mendalam bagi Bangsa Indonesia.
Sebab, ada cerita pilu dibalik bencana tersebut. Kisah pilu seorang ibu dan anak warga Desa Curah Kobokan, Candi Puro yang tewas berpelukan, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Kisah TKI 12 Tahun Hilang, Ditemukan Sakit dan Terlunta-lunta di Jalan Arab Saudi
Dilansir dari TibunJatim.com, mereka tewas berpelukan lantaran tertimpa runtuhan bangunan rumahnya akibat guguran lava erupsi Gunung Semeru.
Warga yang tewas itu adalah Salamah yang telah lansia berusia 70 tahun dan anaknya bernama Rumin (28).
Adik ipar Salamah, Legiman, menceritakan awal isah pilu tersebut.
Erupsi terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum meletus, langit terlihat cerah lalu dua kali petir menyambar di atas Puncak Jonggring Saloko.
Baca juga: Polres Bogor Sasar Cijeruk, 872 Warga Cijeruk Disuntik Vaksin di 4 Puskesmas
Kemudian angin kencang datang. Batu-batu turun dari gunung kena atap rumah. Terus gelap lalu tiba-tiba lava pijar sudah sampai ke pemukiman
Ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.
Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang. Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.
Baca juga: Jenderal TNI Dudung Ingatkan Jangan Terlalu Dalam Belajar Agama, Kadispenad: Jika Tak Ada Guru
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.
"Untuk siapa-siapanya kami masih melakukan pendataan dan konfirmasi namanya beserta keluarganya," pungkasnya.
Janda Terkena Lava Pijar
Mbok Um (50) menjadi salah seorang korban erupsi Gunung Semeru.
Janda tua asal Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo ini meninggal dunia setelah terkena lava pijar.
Tim penyelamat menemukan korban tergeletak di jalanan desa. Kulit sekujur tubuhnya melepuh. Dia ditemukan sekitar 50 meter dari rumahnya.
Kesaksian Amin, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum meletus, langit terlihat cerah lalu dua kali petir menyambar di atas Puncak Jonggring Saloko.
Baca juga: Prediksi Pasangan Pilpres 2024, Direktur Eksekutif Indostrategic : Prabowo-Puan Vs Anies-AHY
"Mungkin mau lari tapi gak kuat," kata Amin saudara Mbok Um, Sabtu (4/12/2021).
"Anaknya kalau siang ikut kerja nambang pasir, sekarang tidak tahu di mana. Dia gak bisa dihubungi," katanya.
Desa Curah Kobokan memang menjadi salah satu desa yang terdampak sangat parah.
Sebagaian besar bangunan rumah warga di sana ambruk ketika terkena erupsi Gunung Semeru.
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ibu dan Anak Meninggal Tertimpa Reruntuhan Akibat Erupsi Gunung Semeru, Ditemukan Berpelukan Penulis: Nanda Lusiana Saputri