Mahasiswa UI

Mahasiswa FTUI Borong Juara di Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021, Wakil Indonesia di Hongkong

9 mahasiswa arsitektur FTUI memborong juara di ajang kompetisi Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Dok. Humas dan KIP UI
Mahasiswa FTUI Borong Juara di Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021, Wakil Indonesia di Hongkong. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Mahasiswa FTUI borong juara di Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021, Wakil Indonesia di Hongkong.

Sembilan mahasiswa Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil meraih tiga gelar juara pada ajang Kompetisi Net Zero Healthy Building sebagai rangkaian dari GBC IDEAS 2021.

Baca juga: Ini Trik dari Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan untuk Siswa yang Ingin Kuliah di UI

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), bagian dari World Green Building Council, di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, dari Agustus hingga November 2021.

Kompetisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori student dengan dua kategori kompetisi: Net Zero Healthy Building Design Student dan Net Zero Healthy Design Innovation Student.

Baca juga: Usung Empat Program Kerja, BEM UI Fokus Edukasi Hingga Promosi Produk UKM

Lalu, kategori professional, Net Zero Healthy Building Design Professional.

Tim FTUI dibimbing oleh dosen yang berasal dari Departemen Arsitektur FTUI, yakni Dr. Ing. Ova Candra Dewi.

Fakultas ini mengirimkan lima tim untuk berpartisipasi pada kategori student dan professional.

Dari lima tim tersebut, tiga tim melaju ke babak final dan berhasil meraih tiga gelar juara.

Mereka adalah yaitu, tim BREATH(E) meraih juara 1 pada kategori Net Zero Healthy Building Student.

Baca juga: Gedung Olahraga Indoor dan Gedung i-CELL UI untuk Bangkitkan Kreativitas Mahasiswa Beroperasi 2022

Tim Art Center Complex meraih juara 1 dan tim SeniMal meraih juara 3 pada kategori Net Zero Healthy Building Design Professional.

“Ketiga tim FTUI ini sebagai bagian dari delapan tim finalis, kemudian mengikuti boot camp pemantapan materi yang diadakan oleh GBCI selama dua hari pada Oktober 2021," kata Ova yang juga merupakan Ketua Program Studi Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah dan Kota  (PWK) FTUI.

"Usai mengikuti boot camp, para finalis diberi kesempatan kurang lebih tiga minggu untuk mengembangkan desain awal untuk kemudian dipresentasikan pada ajang main show GBC IDEAS 2021,” tambahnya.

Tim Art Center Complex beranggotakan Tika Hanjani (Magister Arsitektur 2019), Lutfi Landrian (Magister Arsitektur 2019), dan M. Aryo Wicaksono (Magister Arsitektur 2018).
Tim Art Center Complex beranggotakan Tika Hanjani (Magister Arsitektur 2019), Lutfi Landrian (Magister Arsitektur 2019), dan M. Aryo Wicaksono (Magister Arsitektur 2018). (Dok. Humas dan KIP UI)

Tim BREATH(E) beranggotakan Ukha Irfandi Hanif (Profesi Arsitek 2021), Dimas (S1 Arsitektur 2017), dan M. Iqbal Ramli (Magister Teknik Sistem Energi 2020).

Baca juga: Selama PPKM Level 2, UI Persilakan Warga Berolahraga, Asal Tidak Ngumpul di Satu Titik

Tim BREATH(E) mengusung tema bangunan hunian (apartemen) yang “bernafas” sebagai tempat bertinggal yang nyaman, sehat, mandiri, serta bermanfaat bagi penghuni, lingkungan dan komunitas disekitarnya.

“Desain bangunan Low Rise Apartment Complex yang kami buat mengedepankan passive design dengan memanfaatkan cahaya alami, pengudaraan alami, dan juga pemanfaatan air bekas pakai. Selain itu bangunan ini memberikan kesempatan komunitas di sekitar untuk berkebun dan beraktiitas ekonomi pada atap bangunan," ujar Ukha.

"Secara perhitungan energi, desain bangunan ini mampu menurunkan potensi emisi gas karbon sebesar 11,190 tCO2 atau setara dengan sekitar 460 ribu pohon selama 25 tahun,” tuturnya.

Tim Art Center Complex yang beranggotakan Tika Hanjani (Magister Arsitektur 2019), Lutfi Landrian (Magister Arsitektur 2019), dan M. Aryo Wicaksono (Magister Arsitektur 2018) mengangkat tema desain Pusat Kesenian yang berbeda dari konsep Business as Usual (BAU).

“Tim kami membuat desain berdasarkan dari aspek sosial budaya setempat. Melalui strategi pengudaraan alami, merangkul komunitas lokal, menghormati alam sekitar, menghemat energi, dan mengupayakan produksi air bersih dari teknologi pengembunan," kata Tika.

"Desain kami mengintegrasikan tantangan dari praktek lama (BAU) sebagai titik awal untuk memahami dan menyeimbangkan tanggung jawab terhadap lingkungan dan melihat keseluruhan sistem yang saling terkait,” tambahnya.

Tim SeniMal beranggotakan Fiyonda Kokarkin, Amani Tedjowongso dan Darmawan Winaga (Profesi Arsitek 2020) mengedepankan konsep Net Zero Healthy Building.
Tim SeniMal beranggotakan Fiyonda Kokarkin, Amani Tedjowongso dan Darmawan Winaga (Profesi Arsitek 2020) mengedepankan konsep Net Zero Healthy Building. (Dok. Humas dan KIP UI)

Sementara tim SeniMal yang beranggotakan Fiyonda Kokarkin, Amani Tedjowongso dan Darmawan Winaga (Profesi Arsitek 2020) mengedepankan konsep Net Zero Healthy Building.

“Desain net zero healthy building bukan lagi sebagai pilihan, namun merupakan sebuah bagian dari tantangan mendesain saat ini. Pusat Kesenian dari tim kami dilengkapi dengan beberapa fungsi indoor-outdoor amphitheater yang menyesuaikan dengan konteks lahan," papar Fiyonda.

"Yaitu studio seni dan galeri seni yang ramah lingkungan. Kami ingin agar bangunan ini dapat digunakan oleh masyarakat umum sebagai sarana edukasi seni budaya lokal,” ujarnya.

Baca juga: Dekan FF UI 2022-2026 Arry Yanuar, Punya 8 Langkah Strategis Menuju Entrepreneurial University

Selain mendapatkan total hadiah senilah Rp 60 juta, tim BREATH(E) dan tim Art Center Complex juga akan mewakili Indonesia dalam ajang HongKong GBC’s Advancing Net Zero International Conference pada tanggal 23-26 November 2021.

Para finalis GBC Ideas 2021 juga juga berhak atas training Green Associate, senilai Rp 2,4 Juta per orang, yang diadakan GBC Indonesia secara gratis.

Baca juga: Yoki Yulizar Dekan FMIPA UI yang Ke-13, Prof. Sumantri Brodjonegoro ke-2, Ini Daftar para Dekan

Dr. Ing. Ova Candra Dewi yang merupakan pakar FTUI dibidang arsitektur dan sustainabilitas mengungkapkan,

“Siapapun bisa berkontribusi dalam mendukung pembangunan yang keberlanjutan. Yang terpenting kita bisa mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu demi manfaat yang lebih besar untuk manusia dan lingkungannya," ujar Ova Candra

"Untuk itu, Departemen Arsitektur FTUI, melalui kelompok ilmu arsitektur dan sustainabilitas, menekankan pada pengembangan interdisiplin ilmu pengetahuann yang mendukung pembangunan keberlanjutan," tandasnya.

Baca juga: Prof. Yoki Yulizar Dekan FMIPA UI 2021-2025, Janji Lakukan Pembenahan

GBC IDEAS 2021 merupakan sebuah wadah yang bertujuan untuk menampung aspirasi ide inovasi mengenai sektor bangunan yang ramah lingkungan dari berbagai kalangan sebagai wujud untuk mendorong peningkatan kepedulian terhadap penanggulangan krisis iklim.

Ide yang terlahir diharapkan dapat menjadi pilihan solusi untuk mewujudkan Net Zero Healthy Building yang efektif sehingga mampu mengurangi laju pertumbuhan emisi karbon ke lingkungan. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved