Warga Desa Pantaibahagia Kurang Perhatian Pemerintah, Dihantui Bencana Banjir dari Sungai dan Laut

Teluk Jakarta dan Laut Jawa mengapit dua kawasan Desa Pantaibahagia di bagian utara. Sedangkan Sungai Citarum membelah wilayah menjadi dua bagian.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Rangga Baskoro
Desa Pantaibahagia di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi menjadi salah satu kawasan di pesisir utara Kabupaten Bekasi yang sering terdampak banjir rob. 

Laporan wartawan wattakotalive.com, Rangga Baskoro

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, Muaragembong -- Desa Pantaibahagia di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi menjadi salah satu kawasan di pesisir utara Kabupaten Bekasi yang sering terdampak banjir rob.

Tak hanya itu, aliran Sungai Citarum yang membelah wilayah Desa Pantaibahagia juga berpotensi menyebabkan warga juga terdampak banjir apabila tangg jebol.

"Ya memang wilayah kami karena di pesisir utara dan dialiri Sungai Citarum, bencana banjirnya ada dua, kalau enggak banjir rob, ya kena limpasan Sungai Citarum," ungkap Sekretaris Desa Pantaibahagia Ahmad Qurtubi saat dikonfirmasi, Selasa (9/11/2021).

Teluk Jakarta dan Laut Jawa mengapit dua kawasan Desa Pantaibahagia di bagian utara. Sedangkan Sungai Citarum membelah wilayah menjadi dua bagian.

Baca juga: Jadi Langganan Banjir, Desa Ini Kebanjiran 30 Kali Dalam Setahun

Hal tersebut menjadi kendala tersendiri untuk membenahi permasalahan banjir lantaran kewenangannya berada di tangan pemerintah pusat dan provinsi.

"Kalau pembenahan di laut dan sungai, itu memang kewenangannya pemerintah pusat dan Pemrov Jawa Barat. Kalau Pemkab Bekasi hanya menangani kali-kali saja," ucapnya.

Terlebih lagi, hanya sedikit saja perhatian yang diberikan oleh pemerintah pusat dan provinsi meski beberapa pejabat dari Kementerian PUPR dan Pemprov Jabar pernah mendatangi Desa Pantai Bahagia.

Baca juga: Warga Korban Banjir di Pasir Putih Sawangan Minta Pemkot Depok Rapihkan Kali Pesangrahan

Padahal, warga-warga yang tinggal di dekat garis pantai dan pinggir Sungai Citarum membutuhkan tanggul untuk setidaknya memperkecil volume air yang melimpas ke daratan.

"Tanggul mayoritas swadaya masyarakat. Sejak saya jadi sekdes tahun 2018, sudah berupaya ke pemkab dan provinsi, bahkan pernah Kementerian PUPR dam KLHK sudah turun, tapi enggak tahu kelanjutannya," kata Qurtubi.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi Berpotensi Banjir Bandang di Bogor, Ade Yasin Imbau Masyarakat Siaga Banjir

Terlebih lagi, betonisasi jalan masih sangat minim di wilayah Pantaibahagia.

Meski warga telah terbiasa mengalami banjir rob di setiap bulan, namun Qurtubu berharap terdapar upaya pembangunan tanggul sehingga warga tak merasa was-was dihantui bencana banjir rob dan luapan Sungai Citarum.

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved