Pemkot Depok
Ada 23 Titik Rawan Banjir dan Longsor di Depok, Paling Rawan di 4 Kecamatan
Waspada musim hujan di Depok, ada 23 titik rawan banjir dan longsor, ada 4 kecamatan rawan banjir dan longsor.
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Ada 23 titik rawan banjir dan longsor, paling rawan di 4 kecamatan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Raden Gandara Budiana, mengatakan ada 23 titik rawan banjir dan longsor di Depok yang perlu diwaspadai memasuki musim penghujan seperti saat ini.
Baca juga: Ingin Bersepeda di Musim Hujan Tetap Menyenangkan? Ini Tipsnya
Menurutnya, dari 23 titik tersebut yang paling banyak sebaran wilayahnya berada di Sukmajaya, Pancoran Mas, Cipayung, dan Sawangan.
"Sebaran kecamatannya ya hampir semua kecamatan tapi yang paling banyak wilayah Sukmajaya, Pancoran Mas, Cipayung, Sawangan," ucapnya saat pembukaan acara kapasitas peningkatan relawan bencana Kota Depok, di Balai Rakyat, Beji, Depok, Senin (1/11/2021).
Gandara menambahkan bencana yang rawan terjadi di Depok meliputi banjir, longsor serta angin puting beliung.
"Sebetulnya kalau bencana di Kota Depok itu kan lebih kepada terkena rawan banjir, longsor maupun puting beliung," jelas Gandara.
Baca juga: DPRD Kabupaten Bogor Garap Perda Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dia menyebut ada beberapa titik yang kerap mengalami genangan ketika hujan turun. Antara lain berada di Cimanggis, Sukmajaya, Bukit Cengkeh, Cipayung, Sawangan dan Bojongsari
"Kebanyakan kalau banjir itu genangan-genangan. Yang genangan itu terjadi di beberapa titik. Misalnya Cimanggis, Sukmajaya, Bukit Cengkeh kemudian di Cipayung terkait aliran Kali Pesanggrahan. Kemudian juga ada di wilayah Sawangan kemudian di wilayah Bojongsari. Di beberapa titik itu memang sering terjadi genangan," ujarnya.
Baca juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris Resmi Buka Porpemkot Depok 2021, Jadi Ajang Silaturahmi & Cari Bakat
Dia mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai dinas di Depok untuk mencegah dampak bencana. Salah satunya dengan melakukan pemangkasan pohon demi mencegah pohon tumbang saat hujan deras.
"Ada yang bisa kita tangani langsung, ada yang bisa ditangani oleh rekan-rekan dari misalnya DLHK. DLHK sangat aktif untuk melakukan membantu untuk pemangkasan pohon, penanganan di lapangan," ucapnya.
Baca juga: Tempat Wisata Pondok Zidane, Destinasi Wisata Air Outbond di Sawangan Depok Tutup 2 Tahun Kini Buka
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri mengatakan bahwa untuk meningkatkan kapasitas kemampuan dari para relawan saat dalam proses penanganan saat bencana terjadi, Pemkot Depok melakukan pelatihan kepada 80 peserta relawan dari 11 Kecamatan di Depok.
Adapun pelatihan digelar selama tiga hari mulai Senin (1/11) hingga Rabu (3/11) di Sukabumi.
"Mereka adalah relawan-relawan yang selama ini sudah menjadi bagian dari kita dalam proses penanganan Covid-19, ada relawan pemulasaran, relawan karantina makara UI, ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kapasitas mereka, kesolidan, kekompakan yang dipimpin oleh Kadis pemadam kebakaran dan penyelamatan, dengan harapan kekompakan yang sudah dibangun sebelumnya bisa ditingkatkan," ucapnya.
Baca juga: Hamdan Zoelva Lantik Cabang Kabupaten Bogor, Syarikat Islam Siap Kembangkan Ekonomi Syariah
Meski kapasitas kemampuan relawan terus ditingkatkan, lanjut Supian Suri, diharapkan bencana tidak akan terjadi kedepannya.
"Tetapi, setidaknya jika ada hal yang tidak kita inginkan, kita sudah lebih siap dengan jumlah relawan yang kita punya," ujarnya.
Baca juga: Jelang Target Selesai 10 November 2021, Progres Pembangunan GOR Depok Tahap 2 Sudah 97,3 Persen
Supian mengatakan, sebenarnya untuk menjadi relawan tidak ada teknis khusus, tapi lebih kepada kemauan dan kepedulian.
"Sebenarnya tidak ada teknis seperti apa yang terpenting memiliki kemauan untuk menjadi bagian dalam proses ini, memiliki kemauan dan juga kepedulian jika sudah memiliki dua hal ini, layanan relawan memang lebih kepada kemauan dari diri sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Kuasa Hukum Pastikan Rachel Vennya Akan Patuh Pada Proses Hukum
Supian berharap, kerelawanan ini bukan hanya pada semangatnya saja, tetapi bagaimana juga para relawan ini memahami ilmunya.
"Sehingga apa yang diupayakan dalam penyelamatan nyawa manusia ini benar-benar terselamatkan, jadi tidak hanya ingin menyelamatkan saja, tetapi orang yang diselamatkan benar-benar dalam kondisi selamat," ujarnya.