Kabupaten Bogor

Pemkab Bogor Akui Sulit Kendalikan Sepeda Motor Meski Ada Pemberlakuan Ganjil Genap di Puncak

Pemkab Bogor bersama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian menerapkan kebijakan ganjil-genap dan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Pemkab Bogor bersama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian menerapkan kebijakan ganjil-genap dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG- Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan Pemkab Bogor terus berusaha mengatasi kemacetan di kawasan wisata Puncak

Sejauh ini Pemkab Bogor bersama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian menerapkan kebijakan ganjil-genap dan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.

"Berdasarkan pemantauan pemberlakuan ganjil-genap untuk kendaraan yang masuk ke Kabupaten Bogor, sebetulnya ada trend penurunan kapasitas kendaraan atau kunjungan kendaraan," kata Iwan, Rabu (20/10/2021).

Namun hal ini tidak mengufangi kemacetan karena banyaknya jumlah roda dua.

Baca juga: Harap Diperhatikan, Ganjil Genap Puncak Masih Berlaku Hari Ini, Berikut Delapan Titik Penyekatannya

"Roda dua masih sulit untuk dikendalikan karena aksesnya terlalu banyak, mulai dari jalur selatan, utara, tengah," jelasnya.

Untuk jalur selatan,  pemotor masuk mulai dari Ciawi ke kanan Sukabumi, lalu masuk akses jalan tikus untuk masuk ke kawasan Puncak.

Sedangkan jalur utaranya mulai dari Sentul-Bukit Pelangi-Pasir Angin- Megamendung.

"Kalau dilihat malam Minggu, dari Sentul masuk ratusan motor ke Puncak. Makanya kemacetan itu karena banyaknya kendaraan roda dua yang agak sulit untuk diantisipasi,” ujar Iwan.

Baca juga: Ganjil Genap Masih Dikaji, Ini Solusi Pemkab Bogor Atasi Kepadatan Kawasan Puncak di Masa PPKM

Politisi Partai Gerindra ini mengungkapkan pembangunan jalur Puncak 2 diharapkan dapat mengurai macet di kawasan Puncak.

"Pembangunan jalur Puncak 2 saat ini cukup luar biasa, panjangnya kurang lebih 35 Km, mulai Sentul, Palm Hill sampai Kecamatan Citeureup, Sukamakmur, sampai ke Cipadang," papar Iwan.

Persoalannya, lanjut dia, jika ingin membuat jalan sampai bisa dipakai itu angkanya cukup luar biasa.

Pembangunannya  membutuhkan kurang lebih Rp 5 triliun. Sedangkan pemerintah daerah tidak sanggup mendanai dari APBD.

Baca juga: Soal Kebijakan Ganjil Genap di Jalan Margonda, Sekda Kota Depok: Belum Final

“Jadi kami bertahap. Untuk pembukaan jalur Puncak 2, kami bekerjasama dengan TNI, hanya anggarannya di angka Rp 5 miliar. Kami juga minta kepada Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk membantu pembangunannya,” terang Iwan.

Saat ini Pemkab Bogor terus bekerja keras meyakinkan Pemerintah Pusat bahwa untuk mengurai kemacetan kawasan Puncak adalah pembangunan jalur Puncak 2.

Apalagi solusi ini diperkuat dengan berbagai hasil kajian, karena jalur Puncak 2  juga bisa masuk ke akses tempat wisata seperti ke Gunung Mas.

“Walaupun anggaran terbatas, tetap setiap tahun kami menganggarkan untuk jalur Puncak 2. Ini merupakan bentuk keseriusan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor tidak meninggalkan program Puncak 2 walaupun keterbatasan anggaran," tuturnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved