Tribun Network

Digitalisasi UMKM di Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail Minta Agar Tidak Salah Arah dan Orientasi

Nur Mahmudi memberikan catatan agar digitalisasi UMKM ini tidak salah arah dan orientasi. Dia berharap pengusaha UMKM memajukan masyarakat

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Walikota Depok periode 2006-2016, Nur Mahmudi Ismail, mengaku gembira karena Tribun Network mulai meneropong Kota Depok. 

Menurut dia, jumlah eksportir di Tanah Air sebenarnya banyak. Tetapi volume barang dagangannya masih kecil.

"Saya berharap pemda dan kementerian membantu para pelaku UMKM lokal ini agar bisa tembus pasar internasional," kata Nurmahmudi.

Harapan serupa dia sematkan dengan kehadiran Tribunnewsdepok.com.

"Semoga Tribunnewsdepok.com dapat mendorong masyarakat Depok lebih produktif sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. 

Transformasi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta pemerintah daerah untuk proaktif dalam mendampingi UMKM untuk bisa bertransformasi secara digital dari hulu ke hilir untuk mengembangkan kualitas produk.

Hal itu diungkapkan Teten Masduki saat menjadi pembicara di acara Launching TribunnewsDepok.com yang mengusung tema "Nyok Bangkitkan Digitalisasi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19"

Teten Masduki menyebtukan bahwa di tahun 2024 pemerintah menargetkan 30 juta UMKM terhubung ke dalam platform digital.

Sementara hingga saat ini UMKM yg telah terhubung ke komunitas digital mencapai 15,9 juta, naik hampir 100 persen sebelum pandemi yg hanya 8 juta.

 

Baca juga: Ketua DPRD Kota Depok Sebut Tingkat Kemiskinan Kota Depok Menurun Seiring Kemajuan UMKM

Baca juga: Dorong Pengembangan Kewirausahaan, Ridwan Kamil Sebut 80 Persen Ekonomi Jawa Barat Ditopang UMKM

"Untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Pemerintah Daerah Kota Depok yang diharapkan proaktif dalam pendampingan bagi UMKM untuk bisa bertransformasi dari hulu ke hilir untuk mengembangkan kualitas produk dan skala bisnisnya," ujarnya.

Kata Teten di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, transformasi digital UMKM akan menjadi penting dan UMKM harus adaptif dan inovatif dalam pemanfaatan teknologi.

"Berdasarkan hasil survei dari Google dan Temasek, ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.826 Triliun. Sementara Hasil survei dari Bank Indonesia tahun 2020 nilai transaksi digital mencapai Rp 250 Triliun," ujar Teten Masduki.

Baca juga: Dikurasi Warwick, Beragam Produk Desa Tembi Dinilai Sandiaga Uno Mampu Masuk Pasar Internasional

Baca juga: Bantu UMKM Seperti Ibu Sri, Sandiaga Uno: BIP Disalurkan Tepat Sasaran, Tepat Manfaat & Tepat Waktu

Sementara itu Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UKM , Luhur Pradjarto mengatakan bahwa terkait dengan ekosistem digital, para penggiat UMKM yang masuk dalam digitalisasi harus memperhatikan kualitas produk mereka.

"Seperti pepatah jangan sampai seperti membeli kucing dalam karung, karena kita tidak tahu barangnya seperti apa kualitasnya Untuk itu bila ingin masuk ke komunitas digital ini tentunya harus ada kuratornya," kata Luhur Pradjarto.

Baca juga: Kembangkan UMKM Masyarakat Agar Lebih Produktif, Warga Kelurahan Limo Diberi Pelatihan Olahan Pangan

Lebih lanjut Luhur Pradjarto mengatakan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM telah memberikan pendampingan untuk menyediakan kurator meski jumlahnya tidak banyak.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved