Demo di DPR
Sosok Andika Lutfi Pelajar Asal Tangerang yang Meninggal Saat Demo di DPR RI, Gemar Mendaki Gunung
Abdul menuturkan sang anak tak memiliki cita-cita yang spesifik, Andika hanya berkeinginan untuk sukses dan bisa membahagiakan orangtuanya.
Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TIGARAKSA - Orangtua Andika Lutfi Fala, Abdul Ghofur mengenang sosok sang anak semasa hidupnya.
Andika Lutfi Fala merupakan siswa SMK kelas 12 yang meninggal dunia usai mengikuti aksi unjuk rasa di DPR RI tampak tetap berusaha tegar.
Ditemui di rumah duka di Puri Bidara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Abdul Ghofur mengungkapkan bahwa Andika adalah sosok yang mandiri dan tidak pernah menyusahkan orangtuanya.
Abdul bercerita sang anak adalah tipikal anak yang periang dan suka bersosialisasi, Andika juga memiliki banyak teman.
Bahksan saat jenazah Andika baru sampai ke Kabupaten Tangerang, Abdul mengatakan banyak yang menyambutnya.
Baca juga: Kronologis Pelajar di Tangerang Meninggal Dunia saat Ikut Demo di DPR RI
"Anak saya memang suka bersosialisasi, bahkan saat jenazah sampai di Tangerang, banyak temannya yang menyambut," ujarnya saat diwawancarai, Selasa (2/9/2025).
Kata Abdul Gofur, Andika juga sangat gemar mendaki gunung, Abdul menjelaskan kegiatan mendaki itu telah dilakukan Andika sejak kelas 3 SMP.
Meski hobi mendaki gunung, Andika tak pernah menyusahkan orangtuanya. Dia akan menabung terlebih dahulu demi mewujudkan keinginannya.
"Kalau mau mendaki pasti nabung dulu, enggak pernah minta orangtua, kayanya semua gunung di Jawa sudah pernah dia datangi," ucap Abdul.
Abdul menuturkan sang anak tak memiliki cita-cita yang spesifik, Andika hanya berkeinginan untuk sukses dan bisa membahagiakan orangtuanya.
"Cita-citanya cuma satu, dia cuma ingin menjadi orang yang sukses agar bisa membahagiakan orangtuanya," katanya.
Baca juga: Pedagang Tradisional Mengaku Ketakutan Soal Akses yang Sulit Saat Kericuhan Terjadi di Jakarta
Sebelum diketahui telah meninggal dunia, Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.
Menurut Ketua RT 02, Sugiono menjelaskan peristiwa itu bermula ketika Andika diajak temannya untuk ikut aksi di DPR RI, Kamis (28/8/2025).
Andika yang masih berada di sekolah pun meminta izin kepada gurunya untuk pulang lebih dulu, dengan alasan ingin mengantar sang ibu berobat.
Tanpa sepengetahuan keluarga dan gurunya, Andika bersama temannya kemudian berangkat ke DPR RI untuk ikut aksi unjuk rasa.
"Kebetulan almarhum sekolah, izin ke pihak sekolah untuk mengantar ibunya berobat. Setelah itu pihak sekolah telpon, menghubungi (ke keluarga) dan Andika memang tidak kembali," ungkapnya.
Usai ikut berdemo di DPR RI, Andika sempat dikabarkan menghilang, pihak keluarga tak ada satu pun yang mengetahui keberadaannya lantaran Andika tak memiliki handphone serta tak membawa identitas.
Baca juga: Tak Ada Demo Anarkis dan Kerusuhan, Ini Kunci Sukses Forkopimda Depok Jaga Wilayah Kondusif dan Aman
Hingga akhirnya pada Sabtu 30 Agustus 2025, Andika diketahui pihak keluarga melalui media sosial tengah berada di RS Mintohardjo, Jakarta Pusat, dalam keadaan kritis.
"Informasi terakhir itu hari Sabtu sore, waktunya saya tidak tahu persis. Setelah itu pihak keluarga langsung ke rumah sakit menjenguk putranya," kata Sugiono.
Sugiono menjelaskan Andika mengalami koma sejak Jumat 29 Agustus saat baru pertama dibawa ke RS Mintohardjo.
Berdasarkan informasi dari tim medis, Andika kritis usai tempurung belakang kepalanya retak.
Pihak keluarga menduga retaknya tempurung kepala Andika lantaran terkena hantaman benda tumpul.
Kendati demikian, Sugiono tak mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya dialami Andika saat ikut unjuk rasa.
"Terkait benturan itu saya tidak tahu persis, apakah memang dia posisinya jatuh dan bagaimana, hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan, tetapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu," katanya.
Meski begitu Sugiono memastikan pihak keluarga tak akan menyelidiki lebih lanjut soal penyebab kematian Andika Lutfi Falah.
"Jadi saya tekankan kembali, pihak keluarga tidak akan melanjutkan hal-hal yang kita tidak inginkan. Jadi ikhlas rida semua pihak keluarga," tutur Sugiono. (m41)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.