Demo di DPR
Baru Turun dari Kereta Puluhan Pemuda Ditangkap Polisi di Stasiun Palmerah, Diduga Akan Ikut Demo
Puluhan pemuda dan pelajar diduga akan ikut demonstrasi buruh di gedung DPR RI diamankan polisi saat baru turun dari kereta di Stasiun Palmerah.
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: murtopo
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Puluhan pemuda dan pelajar diduga akan ikut demonstrasi buruh di gedung DPR RI diamankan polisi saat baru turun dari kereta di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (28/8/2025).
Pelajar itu tampak masih mengenakan seragam sekolah putih abu-abu. Mereka tengah diinterogasi sebelum nantinya dibawa ke Polda Metro Jaya.
Sebagian besar pemuda tersebut berasal dari Tangerang, Parung, dan Jakarta Selatan.
"Mereka baru turun dari kereta, begitu keluar langsung diamankan," ucap polisi tersebut.
Saat tas mereka digeledah, ditemukan petasan, kacamata anti gas air mata, dan odol.
Baca juga: Diduga Akan Ikut Demo, 120 Pelajar Diamankan Saat Menuju Gedung DPR
Selain membawa barang-barang tersebut, beberapa dari mereka diketahui tergabung dalam grup percakapan WhatsApp yang berisi pesan-pesan provokatif.
"Ada tulisan di grup seperti 'sudah siap tempur belum?' Grup-grupnya banyak sekali," tambahnya.
Sebagian dari pemuda yang diamankan diketahui bukan pelajar. Salah satu dari mereka mengaku sudah lulus sekolah, tetapi mengaku sebagai buruh.
Petugas menduga mereka terpengaruh ajakan yang beredar di media sosial dan ikut aksi tanpa pemahaman yang jelas.
"Mereka mengetahui dari medsos, cuma ikut-ikutan. Ada yang bukan pelajar, dia udah lulus, tapi dia cuma ikut-ikutan, dia mengaku sebagai buruh," kata seorang polisi.
Baca juga: Ribuan Buruh Kabupaten Bogor Bergerak Menuju Gedung DPR di Jakarta, Ini Tuntutannya
Para pemuda juga diketahui membawa sejumlah barang mencurigakan seperti petasan dan perlengkapan untuk mengantisipasi gas air mata.
"Tadi udah ada yang dibawa ke mobil sekitar 30an, ini tinggal sisa 8 orang di sini (Stasiun Palmerah)," ujar seorang polisi, kepada Warta Kota.
Sementara itu di sebanyak 120 pelajar diamankan aparat kepolisian saat hendak mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (28/8) pagi di wilayah Bekasi, Depok dan Tangerang.
Para pelajar tersebut dicegah sejumlah Polres di wilayah penyangga Jakarta karena diduga hendak bergabung dalam demonstrasi yang diinisiasi kelompok buruh.
Baca juga: Jelang Demo Buruh di Gedung DPR, Lalu Lintas di Jalan Raya Bogor-Jakarta Terpantau Lancar
Mereka sebagian besar masih mengenakan seragam sekolah dan diketahui berangkat tanpa seizin orang tua.
"Mereka sebagian berseragam, tidak izin orang tuanya, bolos di jam pelajaran ini menjadi keprihatinan dan perhatian kita bersama," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis.
Para pelajar tersebut diamankan sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurut Ade Ary, mereka mendapatkan informasi ajakan aksi melalui media sosial.
Mereka berangkat dari berbagai daerah sekitar Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan bahkan dari Purwakarta, Cianjur, Indramayu, dan Cirebon.
“Bayangkan, ini laporan pukul 08.30 WIB. Berarti mereka berangkat dari rumah sangat pagi. Sebagian besar bahkan tidak pamit untuk ikut aksi, melainkan berpura-pura hendak sekolah,” tambah Ade Ary.
Diduga Terprovokasi Media Sosial
Hasil interogasi awal menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar mengetahui ajakan aksi dari media sosial. Mereka tidak mengetahui siapa yang mengoordinasi ajakan tersebut, namun cenderung ikut-ikutan tanpa pemahaman yang jelas terhadap isu yang diangkat.
“Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Media sosial jangan digunakan untuk mengajak orang, apalagi anak di bawah umur, untuk ikut aksi tanpa dasar yang jelas,” tegasnya.
Saat ini, pihak kepolisian berkoordinasi dengan dinas pendidikan, pihak sekolah, dan orang tua para pelajar untuk memberikan edukasi.
Seluruh pelajar yang diamankan akan dikumpulkan di Polda Metro Jaya untuk proses lebih lanjut dan pembinaan.
“Mereka adalah kelompok rentan, di bawah usia 18 tahun. Karena itu, kami libatkan stakeholder terkait untuk melakukan pendampingan dan edukasi,” jelas Ade Ary.
Hingga kini, belum ditemukan adanya senjata atau barang berbahaya yang dibawa oleh para pelajar.
Polisi masih melakukan pendalaman terkait kemungkinan adanya pihak yang mengoordinasi atau memprovokasi keterlibatan pelajar dalam aksi tersebut.
“Kami terus menyelidiki motif serta aktor di balik ajakan tersebut. Fokus kami adalah mencegah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, di Kabupaten Bekasi ada 48 siswa yang berasal dari Bekasi, Indramayu, dan Cirebon, yang disekat masuk ke Jakarta.
Sedangkan di Kota Tangerang ada 11 siswa yang diamankan di kawasan Rincang, Serang.
Di Kota Bekasi terdapat 29 siswa berasal dari Cirebon dan Purwakarta.
Sementara di Depok ada 7 siswa, dan di Jakarta Pusat diamankan 25 siswa yang mayoritas berasal dari Indramayu dan Cianjur.
"120 pelajar ini dicegah karena mau bergerak ke Gedung DPR/MPR RI melaksanakan aksi penyampaian pendapat dalam bentuk unjuk rasa dalam bentuk demo," kata Ade Ary.
Padahal, aksi demonstrasi hari ini dilakukan kelompok buruh. (m31)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.