Tanpa berpikir panjang, Siswanto segera melepas sepatu dan kaos kakinya, lalu ia memanjat tiang setinggi delapan meter.
Suasana hening seketika berubah menjadi tegang.
“Saya yang jadi inspektur upacara juga kaget. Deg-degan juga. Soalnya saya tahu dia tidak punya keahlian khusus memanjat,” tambah Suhariyanto.
Meski penuh risiko, aksi Siswanto berhasil.
Ia membetulkan tali yang macet, lalu memastikan bendera kembali bisa berkibar dengan sempurna di Balai Desa Wagir Kidul.
“Alhamdulillah setelah Siswanto benerin tali, semua berjalan lancar,” kata Suhariyanto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com