Penelitian UI

SPICE, Studio Mini Karya Mahasiswa Vokasi UI yang Lahirkan Aplikasi Cookpad

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MAHASISWA VOKASI UI - SPICE yang dibangun mahasiswa Vokasi UI dalam bentuk studio mini akan menghasilkan proyek-proyek berbasis teknologi yang berfokus pada peningkatan interaksi antara manusia dan komputer untuk diterapkan langsung kepada masyarakat luas.

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Human Computer Interaction & Creative Technology (HCI-CT) merupakan disiplin yang mengkaji interaksi antara manusia dan teknologi komputer, termasuk desain, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna.

Di era digital yang berkembang pesat saat ini, HCI-CT memegang peran krusial dalam memastikan bahwa teknologi dapat digunakan oleh penggunanya secara efektif, efisien, dan memuaskan.

Melihat fenomena tersebut, Program Studi (Prodi) Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi,
Universitas Indonesia (UI), menyelenggarakan sebuah konsentrasi yang berfokus pada pengembangan HCI-CT.

Baca juga: Dies Natalis ke-75 Universitas Indonesia, UI Championship Pickleball 2025 Digelar 11–16 Februari

Salah satunya melalui penciptaan Society for People-centric Interaction and Computer
Excellence (SPICE), sebagai sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menjadikan pusat unggulan dalam
penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi interaktif dan kreatif. 

SPICE yang dibangun dalam bentuk studio mini akan menghasilkan proyek-proyek berbasis teknologi
karya mahasiswa yang berfokus pada peningkatan interaksi antara manusia dan komputer untuk
diterapkan langsung kepada masyarakat luas.

Ketua Program Studi Produksi Media, Ngurah Rangga Wiwesa, M.I.Kom., mengatakan, SPICE akan memberikan pengalaman pembelajaran yang berfokus pada beberapa bidang.

Di antaranya desain antarmuka pengguna (UI), pengalaman pengguna (UX), pengembangan software dan chatbot, kecerdasaan buatan, teknologi Web-3, dan Augmented Reality (AR) & Virtual Reality (VR), serta rekayasa data (data engineering).

“Banyaknya bidang teknologi yang dipelajari dalam konsentrasi HCI-CT tersebut, SPICE akan
mengembangkan pengembangan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, penerapan teknologi kecerdasan buatan yang etis dan bermanfaat, serta eksplorasi media baru yang kreatif dan inspiratif,” ujar Rangga.

Baca juga: Meriahkan Dies Natalis ke-75 UI, Bakul Budaya Menari Jaipong Massal Bernuansa Busana Kuning

Ia menjelaskan, beberapa mata kuliah yang diajarkan pada konsentrasi HCI-CT tersebut
pun beragam.

Mulai dari Front-End Engineering untuk mendalami pengembangan antarmuka pengguna, dan Chatbot Programming dan Development yang berfokus pada perancangan chatbot interaktif.

Kemudian Machine Learning, yang mengintegrasikan teknologi canggih dengan inovasi Web-3, Pemrograman yang berorientasi pada pengelolaan dan pemrosesan data, dan lainnya.

Adapun, Rangga menyebutkan sejumlah praktisi industri yang turut berkontribusi menjadi pengajar.
Di antaranya, stream UI-UX, Dr. Eunice Sari dan Micho Gunawan, M.M., yang memfasilitasi pembelajaran desain interaksi.

Kemudian, stream AR dan VR, diajar oleh Stephen Ng, MIM., MITR., MIR. dan Alexander Tendo A., M.A.B.

Baca juga: UI Luncurkan Produk Jamu Kesehatan Tubuh Propolisul, Ini Manfaat dan Kegunaannya

Sementara itu, bidang programming diisi oleh Jasson Harsojo, M.M., serta pada stream Web-3 yang berbagi wawasan terkait teknologi mutakhir diberikan Wafa Taftazani, M.B.A.

“Selain itu, masih banyak dosen lainnya yang berkontribusi pada konsentrasi HCI-CT ini. Kami
berupaya untuk memberikan pengajar terbaik dari berbagai industri HCI-CT agar mahasiswa
mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata
Rangga.

Ia menambahkan, SPICE hadir dengan visi besar untuk menjadi penghubung teknologi yang
bermanfaat bagi masyarakat luas.

Penerima Hibah

Pada 2024, SPICE berhasil menjadi salah satu penerima hibah kewirausahaan oleh Direktorat Kemahasiswaan UI.

Pendanaan hibah ini merupakan bagian dari upaya strategis SPICE untuk meningkatkan kapasitas dalam menghadirkan inovasi yang memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat. 

Selain itu, dukungan ini juga diarahkan untuk memperkuat infrastruktur teknologi, mengembangkan
tim yang kompeten, dan membangun kemitraan strategis yang kokoh, guna memastikan keberlanjutan produk dan layanan yang SPICE kembangkan di masa depan.

Hasilkan Aplikasi Web

Dalam perjalanannya, SPICE telah menciptakan beberapa produk yang berfokus pada aplikasi web dan mobile agar dirancang sesuai kebutuhan klien.

Di antaranya, Cookpad (platform daring yang menyediakan beragam resep, tip memasak, dan komunitas berbagi pengalaman kuliner).

Baca juga: Superteam UI 2025-2029: 4 Dekan, Wakil Dekan, 31 Direktur dan Kepala Kantor Resmi Menjabat

Lalu, Konsul-in Aja (platform digital untuk berkonsultasi masalah kesehatan dengan psikolog profesional), dan Garments Sustainable atau Garstable (toko thrift daring sejumlah pakaian bekas, vintage, dan sejenisnya).

“Guna mengembangkan kompetensi di bidang tersebut, mereka akan terus meningkatkan kemampuan melalui berbagai kursus maupun pembelajaran di industri. Beberapa perusahaan yang telah dijadikan lokasi company visit, antara lain Google, Microsoft, WIR Group, IBM Indonesia, dan lainnya," tutur Rangga.

Rangga menyebutkan bahwa adanya SPICE ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi secara nyata kepada masyarakat, mengingat era digital saat ini tidak dapat terlepas dari kolaborasi antara manusia dan komputer. 

Sehingga, kompetensi di bidang HCI-CT ini akan sangat dibutuhkan di industri masa kini maupun masa mendatang.