TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PALMERAH — Nasib malang menimpa seorang siswi kelas 8 SMP berinisial S yang mengalami insiden tak menyenangkan berupa pencurian dengan kekerasan, Kamis (25/7/2024) lalu.
Namun sebelum pencurian itu terjadi, S sempat diduga diculik lantaran pelaku membawa kabur korban ke sebuah jembatan penyeberangan orang (JPO) di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 110 Jakarta, Yani Supangat, insiden itu bermula saat korban S tiba di sekolah bersama ibunya dengan menaiki motor.
Kala itu, waktu menunjukkan pukul 05.15 WIB. S sengaja datang pagi lantaran ia tengah menjalankan piket OSIS.
Baca juga: Culik Anak Balita dan Hamili Pacarnya di Jonggol, RS Ditangkap di Kabupaten Samosir Sumatera Utara
"Sampai di gerbang, anak itu naik ke sana, ke ruang OSIS karena dia mau piket," kata Yani saat ditemui di lokasi, Rabu (31/7/2024).
Tak lama kemudian, pelaku datang tanpa mengenakan motor dan menegur petugas kebersihan sekolah.
Ia kemudian meminta agar petugas kebersihan memanggil korban yang baru saja masuk ke dalam ruang OSIS.
"Dia (pelaku) nanya tuh ke petugas kebersihan yang sedang nyapu, 'Mas, mas panggilin itu anak yang pakai jaket merah'. Itu kan modus mereka untuk memudahkan, tapi juga untuk meyakinkan anak," kata Yani.
Lantaran tak menaruh curiga sedikitpun, petugas itu pun memanggil korban dari ruang OSIS.
Baca juga: Viral Oknum PNS Karawang Culik Wartawan, Dicekoki Miras hingga Dipaksa Minum Air Kencing
Kemudian ketika korban menghampiri pelaku, sang pelaku mengatakan jika ibunya S mengalami kecelakaan.
"(Pelaku bilang), 'Dek, ibu kamu jatuh', korban kan bisa meyakinkan kan 'Ibu saya pakai apa?', dia jawab pakai baju ini pas, motor ini pas," kata Yani.
"Jadi ciri fisik dari motor itu sama dengan yang anaknya tahu. Karena apa? dia (pelaku) udah ngamatin. Akhirnya yakin dah kalau itu ibunya. Karena apa? ciri motornya sama, ciri bajunya sama," imbuh dia.
Saat korban sudah terpedaya, ia pun mau menaiki motor pelaku.
Pelaku kemudian mengatakan kepada korban jika ibunya dibawa ke RS Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Dari sanalah korban mulai curiga dengan pelaku. Pasalnya, lokasi rumah sakit tersebut sangatlah jauh dari lokasi awal ibu S dikabarkan jatuh.
Baca juga: Viral Rampok Toko Emas Beraksi di Siang Bolong, Todongkan Senjata Api dan Kuras Emas di Etalase Toko
"Di tengah jalan, dia berusaha telepon ibunya tapi enggak dijawab. Kemudian juga anak ini ngontak temannya, kasih lokasi terkini, karena udah khawatir, udah curiga," kata Yani.
Selama perjalanan itu, lanjut Yani, korban S berkutat dengan handphonenya dan mencoba menghubungi banyak orang.
Pasalnya, suasana jalanan kala itu masih sepi lantaran waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB.
"Dia berusaha terus untuk telepon, tapi dibentak sama pelakunya, 'Kamu ini lagi gini malah gini'," jelas Yani.
Kemudian, korban dibawa pelaku ke JPO yang berada di depan gedung DPR RI.
Baca juga: BREAKING NEWS, Rampok Minimarket Beraksi di Gas Alam Cimanggis Depok, Ditangkap dan Dikeroyok Warga
Menurut Yani, pelaku sengaja membawa korban ke tempat tersebut lantaran suasananya yang sepi dan minim CCTV.
Saat itu, pelaku langsung menjatuhkan motornya hingga membuat korban terjatuh dan luka-luka.
"Nah anak ini rambutnya diinjak, dijatuhin. Kemudian dibawa ke atas (JPO), diajak ke atas itu ke penyeberangan. Nah di jembatan itu, dijatuhin tuh anak tuh," kata Yani.
Korban yang sudah pasrah lalu mencoba berkomunikasi dengan pelaku.
Ia mencoba bertanya apa yang diinginkan pelaku sampai membawanya sejauh ini.
"Dia ngobrol, 'Mas mau apa, aku mau piket nih'. Udah, terus dia langsung lepas anting, cincin," ungkap Yani.
Sebenarnya, pelaku juga meminta korban agar melepaskan kalungnya. Namun korban menolak karena ia harus membuka bajunya.
Walhasil, pelaku tidak mengambilnya. Namun, dia mengambil handphone korban yang terjatuh saat pelaku menjatuhkan motornya.
Beruntung, korban ditolong oleh seorang pengemudi ojek online yang ia setopi saat dirinya jatuh tak berdaya.
Korban S kemudian diantarkan ke sekolahnya di SMPN 101 Jakarta dan melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah, hingga keluarganya turut datang dan mengurusi kasus ini.
"Mudah-mudahan ketangkap ya. Kasihannya orang tua," pungkas Yani.
Untuk informasi, pihak keluarga korban melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya.
Selain itu, pihak sekolah telah menyebar sejumlah selebaran berisikan wajah pelaku di sepanjang jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah, Jakarta Barat. (m40)