Sementara itu Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia Tyas Widyastuti mengungkapkan bahwa seluruh manajemen Grab Indonesia mengapresiasi respon cepat pihak kepolisian, khususnya Polres Metro Jakarta Barat yang telah menangkap tersangka dalam waktu kurang dari 24 jam.
"Kami berharap ini setidaknya dapat memberi sedikit rasa tenang dan menjadi awal resolusi atas permintaan utama penumpang. Kami bersyukut bahwa teknologi dan prosedur investigasi internal kami dapat membantu pihak kepolisian dalam penangkapan tersangka. Fokus kami tetap pada penumpang dan memastikan kasus tersu diproses sesuai hukum yang berlaku. Pendampingan lain yang kami tawarkan pada penumpang termasuk konseling transportasi dan penjagaan keamanan selalu tersedia jika diperlukan," Tyas Widyastuti dalam keeterangannya.
Di saat bersamaan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan perubahan dan perbaikan layanan konsumen (Grab Support) serta prosedur penanganan insiden keamanan dalam platform Grab sedang berjalan sebagaimana telah dikemukakan.
Ditangkap polisi
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Andri Kurniawan mengatakan, pelaku ditangkap pada Kamis (28/3/2024) malam di wilayah DKI Jakarta.
"Iya benar sudah ditangkap tadi malam, sudah diamankan pelaku tersebut," kata Andri saat dihubungi, Jumat (29/3/2024).
Menurutnya, pelaku ditangkap usai polisi bekerja sama dengan pihak Grab untuk menguak identitas pelaku.
"Itu hasil kolaborasi dengan pihak Grab untuk mengusut ini. Kami uga dibantu pihak Grab," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial seorang perempuan berinisial CP membagikan pengalaman tak mengenakkan saat menjadi penumpang taksi online di wilayah Jakarta Barat, Senin (25/3/2024) lalu.
Dari kiriman yang dibagikan CP, diketahui jika ia menjadi korban kekerasan dan pengancaman oleh sopir taksi online hingga tubuhnya mengalami memar-memar.
Dalam unggahan di story Instagramnya, korban mengaku memesan taksi online saat hendak pulang ke rumahnya dari wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Tak berselang lama, datang sebuah mobil dengan pelat nomor sama seperti yang tertera dalam aplikasi. Korban pun naik ke dalam mobil tersebut tanpa menaruh curiga pada sang sopir.
Akan tetapi, hal aneh mulai terjadi saat tiba-tiba mobil yang dikendarai sopir taksi online itu melaju ke arah tol Jakarta Tangerang. Padahal, rumah korban bisa dituju tanpa perlu lewat tol.
Saat ditanyai terkait hal itu, sang sopir berdalih bahwa dia hanya mengikuti google maps menuju ke rumah korban.
Tak sampai di situ, gelagat sopir taksi online itu pun semakin membuat CP merasa janggal. Di mana, sopir tersebut tiba-tiba meminta korban mengemudikan mobilnya lantaran ia sesak napas.