Timnas

Ultimatum Erick Thohir untuk Shin Tae Yong di Leg 2 Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Editor: dodi hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ultimatum Erick Thohir untuk Shin Tae Yong jelang Leg 2 Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Timnas Indonesia terbang ke Vietnam untuk menjalani leg kedua di pertandingan keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Indonesia akan melawan Veitnam di Stadion My Dinh Nasional, Selasa (26/3/2024) pukul 19.00 waktu setempat.

Duel tersebut sangat penting bagi Vietnam usai di leg 1 kalah 0 - 1 dari Indonesia.

Baca juga: Nova Arianto Sebut Gaya Bermain Timnas Indonesia U-16 Tak Beda Jauh dengan Timnas Senior

Hasil itu membuat Indonesia berada di peringkat kedua Grup F dengan 4 poin. Lalu, Vietnam di peringkat ketiga dengan tiga poin.

Sebagai tuan rumah, Vietnam tak ingin dipermalukan di hadapan masyarakatnya sendiri.

Kemudian juga mereka ingin membuka jalan agar bisa lolos berikutnya.

Sebab itu, diyakini pemain Timas Vietnam akan tampil maksimal untuk meraih tiga poin.

Baca juga: Tak Maju-maju, Erick Thohir Buka-bukaan Soal Nasib Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pun memberikan ultimatum  kepada Pelatih Timnas Indonesia  Shin Tae-yong.

Menteri BUMN itu meminta Shin Tae-yong untuk menyuruh anak asuhnya bermain keras untuk mendapatkan tiga poin di kandang Vietnam.

"Artinya kalau kita hanya senang pada hasil ini, maka Indonesia tak akan terus berkembang," kata Erick Thohir di Instagram.

"Sama seperti yang saya bilang 5-6 tahun yang lalu, Vietnam jauh dari Indonesia, lalu kita bingung," tambahnya.

Baca juga: Warga Antusias Nobar di Kemenpora Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di 16 Besar Piala Asia 2023

Erick menegaskan kembali bahwa melawan Vitenam, tidak hanya skill, tapi bagaimana permainan tim dan juga fisik keras.

"Hasil kemarin sesuai dengan harapan. Indonesia dapat tiga poin. Berman di Vietnam harus lebih keras," katanya.

Pria berusia 53 tahun ini menyatakan bahwa negara-negara Asia meninggikan standar pesepakbolaannya.

Halaman
123