TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Juru bicara Timnas AMIN Indra Charismiadji merespon soal Tim Pemenangan Prabowo-Gibran mengusulkan program makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Santunan (BOS).
Diketahui, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sumber anggaran untuk memenuhi program makan siang sebesar Rp 15.000 per anak tersebut bisa berasal dari dana BOS.
Indra menyoroti bahwa anggaran dana BOS hanya Rp 900 ribu untuk 1 orang siswa dalam 1 tahun.
Sementara, untuk anggaran makan siang gratis jika memakai biaya Rp 15.000 per siswa, dalam 200 hari sekolah akan menghabiskan anggaran Rp 3 juta.
Baca juga: Modus Meminta Amal ke Rumah-Rumah, Dua Pria di Kebon Jeruk Ditangkap Warga karena Mencuri
"Untuk 200 hari sekolah saja Rp 3 juta. Terus bayar listrik, kebersihan, beli perlengkapan sekolah mau pakai uangnya siapa?," ucap Indra kepada wartawan, Sabtu (2/3/2024).
Indra bahkan menyindir soal gaji guru honorer yang kemungkinan bakal lebih kecil bila dana BOS digunakan untuk makan siang gratis.
"Guru-guru honorer siap-siap buat tidak terima honor sama sekali. Apakah ini memang persiapan kita mencapai Indonesia Emas?," jelas Indra yang juga menjadi pengamat pendidikan.
Indra mengaku ragu jika anggaran dana BOS bakal cukup digunakan untuk mengakomodir makan siang gratis siswa setiap harinya.
Baca juga: Disdik Depok Rumuskan Empat Isu Strategis tahun 2025, Guru Honorer Akan Diberikan Insentif
"Semoga semua semakin tahu seberapa kecil anggaran pendidikan kita yang ternyata dibandingkan dengan sekali makan saja tidak cukup," jelas Indra.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa anggaran pembiayaan program makan siang gratis yang dijanjikan kubu Prabowo-Gibran, akan bersumber atau menggunakan anggaran dari dana Bantuan Operasional Sekolah atau (BOS).
Adapun dana BOS berasal dari anggaran di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Program makan siang gratis ini merupakan program andalan dari calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Baca juga: Lulusan Vokasi Universitas Pertahanan Jadi Prajurit TNI dan ASN, April 2024 Buka Pendaftaran
Menurut Airlangga nantinya pola pendanaan program ini akan melalui BOS Spesifik atau Bos Afirmasi.
"Kami mengusulkan pola pendanaannya melalui Bantuan Operasional Sekolah spesifik atau BOS Spesifik atau BOS Afirmasi untuk khusus menyediakan makan siang untuk siswa," ujar Airlangga saat simulasi program makan siang gratIs di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2/2024).
BOS Afirmasi adalah program pemerintah pusat yang dialokasikan bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang berada di daerah khusus, yang ditetapkan oleh kementerian.
Airlangga menjelaskan nantinya dana program makan siang gratis itu akan langsung disalurkan ke rekening sekolah.
Baca juga: Tabrak Separator Jalan hingga Terpelanting, Pemotor Tewas Terlindas Bus di Jalan Raya Bogor
Menurutnya akan ada rekening terpisah antara penyaluran BOS Reguler dan BOS Spesifik.
Tujuannya, menurut Airlangga agar ada evaluasi dan pemantauan yang jelas atas pembiayaan program tersebut.
Seperti diketahui program makan siang gratis bagi siswa sekolah yang dijanjikan kubu Prabowo-Gibran disimulasikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto di sekolah di Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).
Dalam simulasi program makan siang gratis yang pertama kali ini, Airlangga melakukannya di SMPN 2 Curug, Tangerang.
Baca juga: Operasi Keselamatan Jaya Digelar Pekan Depan, Ini 11 Pelanggaran yang Bakal Ditindak
Airlangga mengungkapkan ada tiga alasan dipilihnya SD dan SMP di Tangerang untuk dijadikan wilayah percobaan untuk menerapkan program makan siang gratis.
Adapun alasannya terkait tipologi wilayah dari lokasi sekolah di Tangerang yang dianggap ideal untuk simulasi program makan siang gratis.
"Saya berharap karena di Kabupaten Tangerang ini punya sekolah dengan tiga tipologi nasional yaitu di perkotaan, pedesaan, dan pesisir," paparnya.
Dalam simulasi program makan siang gratis yang pertama kali ini, Airlangga melakukannya di SMPN 2 Curug, Tangerang.
Baca juga: Tempat Parkir Konser Ed Sheeran di JIS, Satlantas Polda Metro Jaya Siapkan Dua Lokasi Ini
Airlangga mengungkapkan ada tiga alasan dipilihnya SD dan SMP di Tangerang untuk dijadikan wilayah percobaan untuk menerapkan program makan siang gratis.
Adapun alasannya terkait tipologi wilayah dari lokasi sekolah di Tangerang yang dianggap ideal untuk simulasi program makan siang gratis.
"Saya berharap karena di Kabupaten Tangerang ini punya sekolah dengan tiga tipologi nasional yaitu di perkotaan, pedesaan, dan pesisir."
"Sehingga ini ideal untuk menjadi piloting atau percobaan (program makan siang gratis) dan oleh karena itu saya berharap simulasi ini bisa menjadi kick-off dan dapat diterapkan di tempat lainnya," ujar Airlangga dalam rapat bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Tangerang di SMPN 2 Curug, Tangerang dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Daftar Golongan Tarif Listrik Terbaru Maret 2024, Cek Tagihan Listrik Naik atau Tidak
Airlangga menjelaskan, adanya simulasi ini untuk melihat mekanisme yang bakal dilakukan terkait penyediaan makan siang gratis bagi siswa ini antara UMKM dan pihak sekolah.
Selain itu, sambungnya, simulasi ini digelar untuk melihat infrastruktur apa saja yang dibutuhkan untuk menyokong program ini.
"Dengan adanya tiga tipologi sekolah, infrastruktur, plus yang kita ingin lihat itu bagaimana mekanisme atau SOP antara sekolah dan UMKM," tuturnya.
Airlangga menuturkan simulasi ini juga berguna untuk memberikan edukasi terkait gizi yang dibutuhkan oleh para siswa.
Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan Naik di Dua Pasar Tradisional Ini
Kendati demikian, dia menilai ada tantangan yang harus dihadapi terkait program ini yaitu membiasakan para siswa agar tetap mengonsumsi makanan bergizi di luar program makan siang gratis.
Airlangga mengatakan hal tersebut menjadi tantangan lantaran masih adanya pedagang makanan di sekitar sekolah yang menjual makanan tidak sehat dengan tampilan menarik sehingga membuat siswa tetap membelinya.
"Ada tantangan makanan tidak sehat di sekitar sekolah yang mempunyai daya tarik bagi anak-anak. Biasanya kan anak-anak suka makanan yang instan," ujarnya.(m27)