Korban tewas dengan luka di kepala yang sangat parah.
Sedangkan tersangka, ditemukan berdiri di dekat korban dengan tatapan kosong.
Terlihat tangan kanannya tergores, sangat bengkak dan berwarna ungu serta berlumuran darah.
Menurut Standar San Francisco, jika terbukti bersalah, Chen menghadapi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.
Pelajar Berprestasi
Disebutkan bahwa baik Korban, Yu Xuanyi dan tersangka Chen Liren dikenal sebagai mahasiswa yang pintar dan berprestasi
Yu adalah merupakan pelajar berprestasi di Kota Songyuan, Provinsi Jilin, Tiongkok Timur Laut.
Atas prestasinya itu, Yu diterima di perguruan tinggi di kotanya pada tahun 2014.
Baca juga: Hadiri Perayaan Imlek, Pj Gubernur DKI Klaim Tradisi Tionghoa di Jakarta Semakin Diterima Masyarakat
Hal itu dibenarkan Guru SMA Yu Xuanyi, Zhang Guoliang.
Menurut Zhang Guoliang, mantan muridnya tersebut dikenal memiliki karakter yang manis dan pemalu.
Dia juga tumbuh dari keluarga yang damai.
"Yu bercita-cita menjadi sseorang insinyur elektronik dan menerapkan teknologi baru dalam kehidupan nyata di masa depan. Maka dia belajar rajin dan menjadi pelajar berprestasi," ujarnya.
Chen juga seorang siswa berprestasi di sekolah menengah terkemuka di provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya.
Hal itu dibenarkan mantan kekasih Chen.
Dia menyebutkan bahwa Chen memiliki pribadi yang baik. Selama ia berpacaran dengannya, Chen tak pernah memukulinya.
Baca juga: Wisata Situ Lebakwangi Parung Bogor Sepi Pengunjung Saat Libur Imlek 2574 Kongzili
Sebab itu, ia terkejut dengan tindakan Chen yang memukuli istrinya hingga tewas.